cerita ci kambing tentang lagu D’cinammon – Good Morning, My Love

Juni 3, 2008 at 5:16 pm (surat penting)

Selamat Tinggal, Musik

February 22, 2008 , 6:15 am

Selamat pagi! Guten Morgen! Good morning! Innalilahiwainalilahi rojiun (lho?!). Baru-baru ini gue lagi sering di rumah gara-gara sakit dan kuliah belom mulai full. Jadi, gue lagi sering-sering ketemu nyokap di rumah. As far as I remember, nyokap gue adalah orang yang selalu punya prangka yang engga-engga sama orang. Pikirannya kawatiran melulu, panikan, dan punya pikiran terburuk atas semua hal.

Misalnya, sewaktu SMP…

Nyokap: Kamu kok gak pergi malem minggu?
Gue: Engga ah, Ma. Mo ngerjain PR di rumah.
Nyokap: KAMU NARKOBA YA?!!!

Sewaktu gue ABG, bagi nyokap, semuanya selalu narkoba. Baik dikit sama adek.. dituduh narkoba, ulangan dapet bagus.. dituduh narkoba.. Make putau, dituduh narkoba (ya iyalah! Hehe).

Sifat nyokap ini masih kebawa sampe sekarang. Sekarang-sekarang ini gue lagi sibuk nyari rumah buat dibeli. Begitu nyokap tau gue lagi nyari-nyari rumah, dia langsung ngajak gue duduk berdua, berbicara dari hati ke hati.

Nyokap: Dika, kamu marah ya?
Gue: Marah?
Nyokap: Kamu marah ya?
Gue: Marah kenapa?
Nyokap: Abis… (terhenti) kamu mau pindah rumah…
Gue: Ya oloh, Ma. Namanya juga anak pasti suatu saat bakalan pindah ke rumah sendiri.. Ini juga baru nyari..
Nyokap: KAMU MARAH YA SAMA MAMAAA??!!!
Gue: Engga, Ma.
Nyokap: Oke. Kalo gitu kamu gak usah pindah… SAMPE KAWIN NANTI.
Gue: Astaga.

Gimana kalo gue gak kawin?
Gue akan selamanya terjebak dengan nyokap, bokap,
dan empat orang adik-dari-luar-angkasa-temennya-Mojako ini!

Lanjut topik lain, gue udah enam bulan gak ngeband lagi. Padahal, gue dulu tiap Sabtu-Minggu ngeband di rumah (di ruangan band) sama grup band gue… Sentimental Reasons. Karena talkshow biasanya hari Sabtu, dan gue biasanya nulis seharian di rumah hari Minggu.. jadinya tuh ruangan udah gak pernah dipake lagi. Nyokap, berhasrat pengen nambah garasi pun menyampaikan kabar buruk, ‘Dik, ruangan band kamu mama bongkar aja ya. Diganti jadi garasi.’ Gue pasrah mengangguk.


selamat tinggal, ruangan band

Maka, usaha keluarga gue di bidang musik pun terhenti dengan vakumnya band gue. Di keluarga gue, gak ada lagi yang suka musik selain gue sendiri. Yudhita, adek yang paling bungsu lebih seneng main game. Ingga-Anggi lebih seneng bikin cerpen dan bikin komik. Sedangkan, Edgar? Dia mah napas aja fals.

Nyokap-Bokap gue masih mending, mereka masih seneng menyanyikan lagu Batak. Biasanya Nyokap-Bokap nyanyi di hari Minggu pagi, karaoke di TV keluarga. Gue pernah pas bangun pagi tiba-tiba terbangun oleh nyanyian mereka.

Gue: (bangun)
Nyokap: (nyanyi dari kejauhan) ALUUUUSIIAAAA!!! ALLUUUSIIAAAAAA!!!
Bokap: (suara dua) MARAGAM-RAGAMMM
Nyokap: (protes) PAPA! PAPA SALAHH.. ALUU… PITCHNYA SALAH! PITCHNYA! MARAGAAAMMM-RAGAMM…

Jangan salah, nyokap gue gak ngerti artinya “pitch” apaan.
Dia sering denger aja Hetty Koes Endang ngomong “pitch” di Supermama.

Bokap: (histeris) ALUUUUU… SIAAAA!!!!
Nyokap: BELOM SAATNYA PAPA! BELOM MASUK REFF!

Gak tahan, gue bangun dan keluar kamar langsung ketemu Yudhit.

Gue: Yudith, Mama papa lagi ngapain sih?
Yudhit: Mabok lagi, Bang.

Eniwei, masih nyambung sama musik dan per-band-an. Di bawah ini gue akan bagi-bagikan secara gratis sebuah lagu dari band gue, Sentimental Reasons. Kenapa gue bagikan gratis? Karena gue maha baik. Gak ding, alasan sebenarnya adalah: gak ada record label yang mao ama band gue jadi hal yang terakhir yang gue bisa lakuin adalah membagikannya secara gratis. Hehe.

Eniwei, ini lagunya berjudul Atas Sikapmu, bisa di download di bawah ini (cara dowload: klik kanan, Save As):

[FILE DELETED]

Biar keren, di bawah ini spesifikasi lagunya kayak di CD-CD gitu deh.. Kualitasnya produksinya emang masih bapuk, soalnya direkam, mixing, dan mastering di kamar gue pake komputer rakitan. Mehehehe.

Judul: Atas Sikapmu
Music & Lyrics: Raditya Dika/Diva Gianina
Recorded @ Komputer Kamar Gue
Vokal: Diva Gianina
Drums programming: Paramitha Caesara
Guitar, bass, synth, dll: Raditya Dika
Tukang ngerecokin: Edgar
Tukang beliin sate: Mbak Khasnah (pembantu nan setia)

Oh ya, lagunya hanya bisa di download sampai gue posting berikutnya. Setelah ada post baru, lagunya mo gue apus dari website ini. Begitu kuping mulai berdarah, dianjurkan stop mendengarkan lagu ini. Hehehe. Oke dee.. Happy weekend, readers!

=======================================================

versi angga kangkung nehhhh

see the sky, so clear
so cold, feel the spirit of brighter day today

hear the green says
so peace, so calm
feel the peacefulness
and hopefulness today

# Good morning my love
I love you

hear the voices
they’re singing for you
they said ’bout hopefulness
and happiness today

fell the wind touch your soul
so deep, wake you up…

Back to #

but suddenly…
there something disturb all of peacefulness
there something destroy all of happiness

I never wanna let go this beautiful day
this beautiful day
they’re making sound
they’re making smell
disturb me… disturb me..

gila w jadi inget se sosok cwe manja mungil baik yang punya kehidupan yang mirip bgd sial nya …

malam itu tepatnya bulan mei tanggal 19 mei 2008 berkenalan,

ang : siapakah dirimu disana

ncie  :  aku ncie

ang : ohh ini yang namanye ncie …….

udah semenjak itu kita cerita2 gila2 an ketawa ketiwi sampe heeheh ampe w kangen masa2 itu gila,,,

dari hal tergokil,ancur, ngablak “itu yang loch yang enak dimakan ada rasa kacang dan ada rasa keju” dodol yach kamu itu mah martabak kali………ohh iy 😀 seumur idup w tinggal di planet yang aneh ini baru kali ini w menemukan cwe yang bener – bener sama persis kehidupannya kaya w…..:(( sedih w hohoho

awal nya ci kita berdua gak pernah ketemuan cuma,ada seorang dewa dewi dodol hheeheh ingin mempunyai teman untuk cerita dan berbagi dan menghibur orang secara i,m alone di jogja :(( jauh dari bunda,dari my honey ku dari adik ku anggi yang huh w jadi kanen dya

mulai semakin malam kita ber dongeng2riang cekakak cekikik udeh kaye curut ke pencet itu batu begin ,,kesana nya emmm dramatisir bagd huhuh semua yang cwe ini alamai ternyata w pernah merasakan nya huh kita coba cari solusi tentang apa arti kehidupan di sini huhuhuh, sedih bereng sampe mewek2 w 1 sumur penuh air nya halah lebay bgd ciiiii

jam 2 mata masih tegar udah ngomong makin ngaur dan menjurus membawa feel, ku ceritakan yang ada di w ini bah angga wahyudi inrwansyah ini adalah se sosok lelaki yang wah banged ya dodol ,ya gokil ,ya ada dech mengaenal se sosok cwe yang manja abizzz dan ini suatu kejadian aneh

kita punya banayk kesamaan kita punya 2 mata 1 hidung 2 telinga huhuh dodol semua manusia juga punya:D bukan itu masalah nya ini tuch suatu kejadia yang luar binasa dari sifat 2 yang ada pada diriku ku sebut kan ternyata dya juga beranggapan sama huhuhu seru bgd dech….kita saling tukar pikiran sampe adzan subuh ,kita masah melek “aduh mana besok w kerja bener2 aneh kenapa w gak bisa tidur yachpadahal baru liat foto nya tapi w merasakah hal yang berbeda bgd …………..

pagi akan menjelang dan dia berkata “kamu bubu yach ” uchhh manja nya damai hati ku ……aku jawab gak bisa bubu masih inget kamu “gompalllllllllllllllllllll”hohoh dan dia menyanyikan lagu good morning,my love huhuh

saat ini w lagi tulis blog nya senyum2 sendiri kaya orang tolollll hohohohoh

yang jelas kayanan w suka negh ma karung beras hehehehehehehehe

jujur ILOVE U “SAY-YUR” hehehehehehehe

Good morning my love
I love you

Permalink Tinggalkan sebuah Komentar

lyrik saosin

Juni 3, 2008 at 4:19 pm (Musik)

Saosin – 7 Years

Taking on seven years that holy ghost had left alone

Test my arms, kick like crazy

And Ive been trying way to long

only push the way off to fight you

Now im sorry, im sorry, im not sure

Getting off my chest

the story ends

I would find a way without you

(tell him his eyes see too clear)

I would find a way without you

tell him his eyes see too clear)

[not sang in the acoustic]

That mistake was gold

I know that without you

its something that I could never do

that was why staple the eyes and

seven dates for me to sell machines

and tear on

seven years you assured me

that Id be fine if I complied

only push the way off to fight you

Now Im sorry Im sorry im not sure

getting off my chest the story ends (acoustic only) without you

I would find a way without you.

tell him his eyes see too clear(x2)

That mistake was gold

I know that without you

its something that I could never do

that was why staple the eyes and

seven dates for me to sell machines

and tear on

Dont treat me Im to blame

Dont treat me like I ever accused you(x5) ====================================================== Saosin – You’re Not AloneThat’s just like him
To wander off in the evergreen park
Slowly searching
For any sign of the ones he used to love
He says hes got nothing left to live for
(He says hes got nothing left)
And this time I think you’ll know

Your not alone
There’s more to this I know
You can make it out
You will live to tell

She’s just like him
Spoiled rotten, confused by the lies shes been fed
Shes searching for no one (but herself)
Her eyes turn to green and she seems to be happy that she is her
And this time I think you’ll know

Your not alone
There is more to this I know
You can make it out
You will live to tell

Your not alone
There is more to this i know
You can make it out

(there is more to this)

We’re not alone
There is more to this i know
you can make it out
you will live to tell

(so tell me)

Your not alone
There is more to this i know
You can make it out
You will live to tell

Your not alone
Your not, your not alone
=============================================================

Saosin – They Perch On Their Stilts Pointing And Daring Me

On my face
I scratched out
Something like a silhouette
Around the golden ten like lambs
On my face
I’ve hidden
Away any embarrassment
Away from my acquaintances

I’m not
Sold on
Anything but half a dream
I’m not sensing a thing

I see a blank notebook page

And its my life and
There’s nothing I can think to write
I’m not se-sensing a thing

I hope you don’t see a thing, smile
Through every word you ever see

So what, you gave him the time of day

Twist back
And I am so green
All, dance around
I honestly give up
And de-robe

I see a blank notebook page

And its my life and
There’s nothing I can think to write
I’m not se-sensing a thing

Right side falls
Heaven gave thanks to you, I owe you to
Right side because
Heaven knows it should be so easy

Permalink Tinggalkan sebuah Komentar

YZF R250, Calon Pesaing Ninja 250R? apa betul

Juni 2, 2008 at 12:37 pm (1)

Kesuksesan Ninja 250R sebagai top selling street bike selama beberapa tahun terakhir di USA ditambah kelahiran All New 2008 Ninja 250R tentu saja membuat pabrikan lain gerah. Selain itu mungkin dikarenakan juga lapak motor sport 250 CC lumayan Gemuk. Bagaimana tidak dengan hanya mengeluarkan uang seperempat lebih murah dari sebuah supersport, konsumen memperoleh ’supersport like’ bike dengan cc yang rendah. Laris manizz- tanjung Kimpulll, begitu kata pedagang kakilima di pasar anyar bogor -) …..

bentuk YZF R250 = YZF R125

Setelah Hyongsung GTR250. Salah satu Pabrikan yang digosipkan santer sedang mempersiapkan dirinya adalah Yamaha Kemungkinan akan menyandang nama YZF R250. Banyak Blogs & Forum online memperkirakan bentuk pesaing Ninja 250R tidak jauh dari supersport kelas ‘feather’ YZF 125 yang menjadi pesaing berat CBR 125 di Eropah. R125 sendiri memiliki bentuk yang mengacu pada Flag ship superbike mereka YZF R1. YZF R125 sendiri memiliki jenis rangka yang cukup modern dan berkelas dengan didukung oleh Frame berjenis Twinspar Alumunium Deltabox demi menjaga Rigiditas dan kestabilan. Note : Frame ini diaplikasikan Juga di YZF R15 dan Yamaha V-Ixion. Ditambah lagi swing arm pisang yang menambah kesan gagah sektor kaki. (more…)

Ergonomi Ninja 250R …(sebuah testimoni pribadi) Mei 23, 2008

Posted by Taufik in Ninja 250R, Tentang Motor.
21 comments

Ergonomi Suatu motor secara sederhana dapat diartikan hubungan (relationship) antara seluruh anggota tubuh kita terhadap Motor yang kita tunggangi, bagimana posisi tangan kita pada setang, bagaimana posisi kita duduk pada sadel, bagaimana posisi telapak kaki pada foot peg, bagaimana posisi spion apakah mempermudah pengontrolan lingkungan, bagaimana sudut pandang terhadap instrumen di dashboard, bagaimana tuas kopling dan tuas rem, dan semua instrumen pada motor yang memerlukan kontak langsung dengan pengendaranya adalah variable-variabel yang mempengaruhi penilaian ergonomi suatu motor. Jadi penilaian Ergonomi suatu motor untuk tiap tiap personal dapat bervariasi, hal ini lumrah karena Bentuk tubuh setiap manusia yang berbeda-beda.

Bagi saya yang bertubuh mungil ( tinggi 160 cm, berat 55 kg ) Ninja 250R cukup konservatif. Kita awali dengan Setang, setang Ninja 250R yang notabenenya lebih tinggi dari Ninja KR 150 membuat saya cepat sekali beradaptasi dari motor bertipe sport turing, posisi tubuh masih agak menunduk tapi masih terkesan natural. Seluruh penempatan panel instrumen pada setang, minus passing lamp, mirip sekali dengan Honda tiger jadi saya mudah sekali tune in dengan motor ini. (more…)

Komparasi Performa Motor Sport 600 CC Mei 22, 2008

Posted by Taufik in Another 2 wheel.
7 comments

Motorcycle USA membuat komparasi berprestise tinggi…kelas yang diisukan akan menjadi pengganti GP 250 CC yakni kelas 600 CC. Paling tidak inilah peta persaingannya tahun 2008. monggo disimak (more…)

Mo Ganti Ban?? …. Update Battlax for Ninja 250R Mei 22, 2008

Posted by Taufik in Ninja 250R.
20 comments

Berikut isi postingan bro AKasmy pada Forum Cyberist Ninja 250R, maaf bro Akasmy biar to the point ke subyek beberapa kalimat saya edit, silahkan disimak -)

“Tadi sempetin mampir ke BMS (Brigestone Motor Sport), agen ban Battlax & FireStone untuk Jak-Sel. Anyway… gue dapet info harga dan tipe ban yang masuk ke N250R… Tapi sebelumnya perlu gue kasih tahu point2x berikut:
– Harga per dec 2007 (price list 2008 belum keluar, menunggu kiriman BT-45 dan 92 tipe terbaru)
– Harga masih bisa ditawar lagi (untuk pembelian individu)
– Discount diberikan secara akumulatif berdasarkan jumlah pesanan (biasanya untuk klub/masal makin besar pesanan makin gede discountnya)
– Bisa dikirim ke seluruh nusantara (individual atau massal)
– Pembelian secara masal tidak harus satu tipe/ukuran tertentu (boleh nyampur)

Brikut gambar ban beserta harganya :

(more…)

Jelang Launching Kawasaki KLX 250S Mei 22, 2008

Posted by Taufik in Another 2 wheel.
31 comments

Seperti kita semua ketahui, 31 mei nanti KMI rencananya akan melakukan hajatan besar yakni peluncuran perdana tiga motor barunya yakni bebek/underbone Kawasaki Athlete, The All New Kawasaki Ninja 250R, dan Kawasaki KLX 250S. Khusus artikel kali ini saya akan mengetengahkan profil singkat KLX 250S. Seperti juga Ninja 250R, KLX 250S merupakan edisi pengembangan lanjutan KLX 250 lama dengan mengetengahkan bentuk body yang terkesan lebih agresif. Shroud radiatornya dirancang menyerupai milik varian KX, motorkross kawi. Setang dirancang ulang, Tangki bahan bakar dirancang rendah sehingga memudahkan pengendalian. Panel Instrumentasi serba digital dibenamkan pada KLX 250S ini meliputi digital bar-graph tachometer, digital speedometer, jam, dan dual trip meters. (more…)

Permalink Tinggalkan sebuah Komentar

Kawasaki Ninja 250cc….keren mampussss

Juni 2, 2008 at 12:26 pm (otomotive)

ini dya yang di tunggu2 kau lelaki ,,,udah gak jaman Motor bebek hohohoh

ujar ang dodol hehehe

Menyambung artikel saya sebelumnya yang berjudul Ninja 250R v.s Comet GT250R Saya mendapat Informasi dari 2fiddy.com bahwa Di USA beredar dengan Nama V2S-250R atau yang lebih dikenal dengan nama UM 250R . Motor ini speknya mirip dengan Comet 250R dan sepertinya parts motor ini di impor dari korea. he he he jadi Inget Toyota bikin Brand Lexus buat nerobos USA

berikut spesifikasinya :

sumber gambar & spek : http://www.umamerica.com

FAKTA ini ADALAH NINJA lochhhhhooooo

Di sirkuit willow springs california pada galaran Ninja Cup, ada sesi superstok Ninja 250R. Hasil dari balapan ini dapat menjadi tolok ukur performa Ninja 250R sebenarnya di sirkuit balap. FYI seluruh Ninja 250R pada balapan ini diinformasikan telah menggunakan ban racing battlax BT 090, knalpot racing full system (blm dapet data merk knalpot yang dipakai) dan fairing khusus Balap.

Tinggal pilih mau yang mana hayooooooo hoooo

Gambar diatas adalah hasil iiseng-iseng saya dengan menggunakan Photoshop, bermodalkan 2 gambar yang sudah ada dan digabungkan melalui proses cropping. Pada Fairing samping ada lambang Screamer, teknologi yang sedang di coba para teknisi motoGP kawasaki untuk mengembangkan performa kuda besi tunggangan John Hopkins dan Anthony West. Sedangkan Gambar-gambar olah digital berikut ini saya dapatkan dari forum kawi, dan sempat di posting oleh bro AKasmy di Forum Cyberist Ninja 250R Indonesia. Garis desainnya cukup inovatif dan segar. Mudah-mudahan berguna bagi brothers sekalian

(more…)

Ban Yang Ringan ….. kenapa dibutuhkan ? Mei 26, 2008

Posted by dodol in Tentang Motor.

Ban merupakan komponen utama bergeraknya sebuah motor. Berat ban (dalam hal ini berat karet ban + Velg) haruslah menjadi perhatian utama pula, kenapa? Saya akan coba sedikit memaparkannya. Sebelum Power sebuah mesin motor dapat menggerakkan motor, maka power tersebut harus ditransformasikan terlebih dahulu untuk menggerakkan ban. Dari sini secara logika dapat disimpulakan bahwa gerakan rotasi ban yang lebih ringan pada gaya dan tenaga mesin yang sama akan lebih besar bila dibandingkan ban yang lebih berat. Jadi mengurangi berat velg ban memiliki dua keuntungan yakni, pertama : mesin hanya membutuhkan gaya yang lebih sedikit untuk menggerakkan ban (otomatis harusnya bbm lebih irit) dan yang kedua karena keseluruhan bobot motor berkurang, maka dengan gaya dan power yang sama, motor akan lebih kencang. Tidak heran para pembalap drag lebih memilih ban dan velg yang super kecil. Keuntungan lain adalah pada umur kerja suspensi dan rantai yang lebih lama karena bobot obyek yang ditopangnya juga berkurang. (more…)

Side Stand Switch ….. Satu lagi Fitur Safety Ninja 250R Mei 25, 2008

Posted by dodol Ninja 250R.

Fitur Side stand switch mulai diperkenalkan untuk motor produksi masal indonesia pada saat peluncuran Skuter matik Honda Vario. Pada Ninja 250R ternyata fitur keselamatan ini juga dibenamkan bahkan sejak versi-versi terdahulunya. Fitur ini berfungsi mirip seperti tombol Engine Stop yang berada di panel setang kanan, tapi agak lebih rumit karena saklar akan mematikan mesin hanya jika gear berada di posisi selain Gear Normal. Fitur ini mencegah ridernya ngeloyor dengan posisi side stand yang masih terpasang. Di luar negeri beberapa rider mendisfungsikan fitur ini dengan berbagai alasan, bagi saya sendiri zero tolerance untuk mendisfungsikan fitur safety.

E-Book Panduan Suku cadang Ninja 250R Mei 24, 2008

Posted by dodol in Ninja 250R.

Berikut saya postingkan informasi mengenai Panduan Suku Cadang (parts) guide Ninja 250R yang diposting Oleh Bro Asmi (Thks bro AKasmy) di Forum Cyberist Ninja 250R sedangkan penempatan filenya berada di gudang File Milis Ninja 250R bagi yang belum terdaftar dimilis mungkin belum dapat mengunduhnya. Mudah-mudahan kedepan File-File berguna ini dapat diletakkan di portal share yang lebih luas jangkauannya

berikut snipshotnya, semoga berguna

Untuk sharing pengalaman bang TAUFIK saya menunggang Little Ninja sejauh 180 km plus minus. Seperti yang sudah saya tulis terdahulu…didorong rasa penasaran setelah saya memasang ban 140 utk bagian belakang..nah pada hari senin (26-05), selasa, dan kamis…saya coba membawa n250r ke kantor, rute rumah kantor adalah dari sawangan – Bintaro sektor 7, jarak tempuh kurang lebih 60 km PP, sehingga dalam tiga hari saya sudah nyemplak sejauh 180 km di jok n250r. Berikut beberapa catatan yang mungkin bisa jadi bahan masukan buat bro sekalian.

(more…)

Inreyen Ban Baru Mei 30, 2008

Posted by dodol in Tentang Motor.

Ban yang baru dibeli trus langsung di pasang belum direkomendasikan untuk dipakai maksimal, seperti juga mesin, ban baru membutuhkan masa Inridjen (Inreyen). Beberapa testimony para professional riders mengungkapkan bahwa Ban baru memiliki traksi jalan yang belum sempurna, hipotesis awal adalah lapisan terluar ban yang menyebabkan hal ini. Oleh karena itu beberapa riders mencoba menggosokan ampelas pada permukaan ban untuk menjawab hipotesis ini. Tetapi menurut saya akan lebih fun bila kita mengikis kompon lapisan terluar dengan riding beberapa ratus kilometer dengan santai …. Akan tetapi bukan hanya ini penyebabnya (more…)

Seat Cowl & Price Lattest News … Jelang Launching Ninja 250R Mei 28, 2008

Posted by dodol in Ninja 250R.

Ini berita terhangat langsung dari meja redaksi …. halah

ternyata rekan kita bro Teja Depok diam-diam telah memperoleh SeatCowl walaupun dengan mengeluarkan jurus-jurus rayuan mautnya. Dan yang lebih mengezutkan lagi menurut beliau ternyata harganya 500 ribuan jauh lebih murah dari versi USA yang sampai US $ 90 an.

Hot news kedua adalah masalah harga … kisi-kisi terakhir Ninja 250R di Indonesia akan dibandrol (menurut info dari bro teja dan diamini bro AKasmy ) 44,9 JT OTR Jakarta [ dealer motorcity]

Permalink Tinggalkan sebuah Komentar

CBR bobobobobbo Dodol keren abiz

Juni 2, 2008 at 11:50 am (otomotive)

Jika anda penggemar CBR 150, boleh simpan tabungan anda. Pasalnya CBR 125 2007 versi Eropa bakal sulit masuk ke Indonesia pada tahun ini. Sebagai gantinya, CBR 150 2007 versi Asia telah tiba dengan sejumlah ubahan kecil (minor change) dari model tahun sebelumnya.

Apa hendak dikata, model yang cantik nan gahar dari CBR 125 2007 versi Eropa terlalu lambat muncul pada akhir tahun lalu. Hingga paruh 2007 pun belum tentu versi ini tersebar merata di seluruh daratan Eropa. Boro-boro masuk ke pasar Asia. Paling cepat Honda Thailand yang merupakan manufaktur seri CBR untuk kawasan Asia dan Australia akan mengadaptasi model versi Eropa pada tahun 2008. Artinya anda harus menunggu paling kurang setahun. Jika apes, mungkin dua tahun lagi. Bisa saja pihak importir umum (IU) sebagai pintu produk selama ini sengaja cuci gudang stok lama yang sudah terlanjur dipesan.

tricolor-cbr-150-2007-thai.jpg

Sinyalemen ini didukung oleh fakta telah diluncurkannya Honda CBR 150 versi terbaru untuk kawasan Asia. Yang paling jelas dari versi Asia terbaru ini adalah stripping yang terlihat lebih agresif. Dengan memainkan sedikit lidah api dari basis stripping tahun sebelumnya, lengkap sudah. Apalagi warna dasar yang tersedia semuanya bernuansa kuat dan sangat kontras. Tersedia warna hitam, merah, dan biru saja.

Untuk lansiran tahun ini, dipastikan sektor mesin sangat ramah lingkungan. Dengan kelengkapan SASS (Secondary Air Suply System), pembakaran sisa gas buang menjadi lebih optimal. Apalagi didukung oleh CECS (Crankcase Emission Control System), maka motor ini lebih sempurna dalam menjaga peraturan ambang polusi Euro II yang sudah diberlakukan.

kebon-jeruk-jakarta-cbr-150-2007.jpg

Bagi anda yang berminat boleh cermati CBR 150 versi Asia yang baru tiba dari negeri Gajah Putih ini. Atau, kalau ada waktu, silahkan berkunjung ke sejumlah showroom di kawasan Kebon Jeruk (Jalan Panjang). Siapa tahu labgsung kepincut dan udah kebelet.

6a.jpg

“Hup, ga nyangka ada CBR modif nih”. Tanpa cincong, langsung aja saya potret. Tahu-tahu bukan CBR versi Thailand atau Eropa yang lagi hot. Ini versi China. Ya, tiruan CBR yang dulu pernah diulas M+ sebagai andalan PT Kaisar Motorindo Industri, salah satu merek mona/mochin (motor China) di Indonesia.

Snapshot ini berlangsung tak lama setelah sesi pemotretan lapangan di sekitar pesisir pantai Pushong, Lhokseumawe minggu lalu. Memang saya sedang bertugas mendokumentasikan kehidupan di kawasan nelayan pinggir pantai di sejumlah kabupaten propinsi Aceh.

7a.jpg

Agaknya motor pada gambar ini memang dimaksudkan untuk memikat pecinta motor sport yang lebih peduli pada model ketimbang teknologi. Pasalnya motor yang dijuluki Vartex X ini mirip betul dengan Honda CBR 150 produksi AP Honda Thailand. Seluruh aspek bodi dan lampu, sangat mirip. Dengan kelebihan sok depan yang sudah upsidedown resmilah ia sebagai motor salon ketimbang motor drag.

Menurut laporan M+, CBR China ini mengusung mesin 150 cc 4-tak. Namun tidak berpendingin air seperti CBR150 versi Honda. Vartex X hanya pendingin angin. “Mesin diambil dari generasi motor Kaisar yang keluar lebih dulu,” jelas Denny dari Kaisar Motorindo Industri kepada M+ saat itu.

8a.jpg

Meskipun berdandan manis, namun kita patut ragu soal mesin. Sebab oleh pabrikannya hanya mengusung tenaga 13,6 dk. Bandingkan dengan Honda CBR 150 yang bisa memuntahkan tenaga sekitar 20 dk. Apalagi hanya pengembangan mesin Triseda, motor roda tiga buatan Kaisar untuk beban berat. Tapi, dengan harga yang separuh lebih murah, siapa sih tak tergoda? Dijual on the road antara Rp 13,7 hingga dan Rp 14,5 juta, tergantung wilayah.

SPESIFIKASI TEKNIK

Mesin

4-tak OHC, pendingin udara

Diameter x langkah

62 x 49,5

Daya maksimum

13,6/9.500 rpm

Sistem starter

Elektrik dan pedal

Transmisi

5 kecepatan

Data: M+ @ http://www.motorplus-online.com/articles.asp?id=8736

tabel harga minerva

Gw ada nih, tabel harga minerva,
Harga Cash & Kredit untuk Minerva di Zaneta Motor
Cash 12.850.000
Kredit
———————-11x——-17x——-23x——-29x——35x
DP. 2.500.000–1.188.000–843.000–691.000–589.000–530.000
DP. 2.750.000–1.161.000–824.000–666.000–576.000–518.000
DP. 3.000.000–1.134.000–805.000–651.000–564.000–507.000
DP. 3.250.000–1.107.000–786.000–636.000–551.000–495.000
DP. 3.500.000–1.080.000–757.000–621.000–538.000–464.000
DP. 3.750.000–1.053.000–748.000–606.000–525.000–472.000
DP. 4.000.000–1.026.000–729.000–591.000–512.000–461.000
DP. 4.500.000—-972.000–692.000–561.000–486.000–428.000

motor KAiSar

Kl mau beli motor yg standard keren abis n murah coba deh lirik Kaisar Vartex Z 150.

Spesifikasi:

Dimensi
Panjang x Tinggi x Lebar : 1940 x 689 x1099 mm
Jarak sumbu roda : 1318 mm
Jarak terendah ke tanah : 2000 mm
Berat kosong : 126 kg

Rangka:

Tipe rangka : Diamond (delta box)
Tipe suspensi depan : Teleskopik up seat down
Tipe suspensi belakang : Lengan ayun, monoshock
Ukuran ban depan : 70/90 – 17 (4PR) 200 kPa (Tubeless)
Ukuran ban belakang : 100/80 – 17 (4PR) 200 kPa (Tubeless)
Rem depan : Cakram hidrolik
Rem belakang : Cakram hidrolik

Kapasitas:

Kapasitas tangki bahan bakar : 11 ltr.
Kapasitas minyak pelumas mesin : 1.0 ltr.

Mesin:

Tipe mesin : 1 silinder,
4 langkah pendingin udara
Diameter langkah : 62 x 49,5 mm
Kapasitas silinder : 149,4 ml
Perbandingan kompresi : 9.0 : 1
Daya maksimum : 9,5 kw / 9000 r/min
Torsi maksimum : 10 nm / 7500 r/min
sistem starter : Elektrik dan pedal

Transmisi:

Kopling : Basah multi plate
Gigi transmisi : 5 kecepatan bertautan tetap
Pola pengoperaian gigi : N – 1 – 2 – 3 – 4 – 5
Chain drive : 428 h1 -124

Elektrik:

Aki : 12 v -7 AH
Busi : NGK D8EA / NDX 24 EP – U9
Sistem pengapian : CDI – AC Battery

Awalnya sih g bingung mau bli motor baru yang keren. Pilihan pertama jatuh ke bajaj Pulsar. Eh malah pindah ke Yamaha V-Ixion Karena BT nungguinnya lom kluar2 akhirnya mo bli CBR second. Tp bokap gak ngasih tuh.T_T Trus ketemu deh sama si Kaisar Vartex 150 ini. Modifnya CBR nih. Awalnya sih ragu2 karena ini mocin. Tapi setelah g ambil nih motor yg OTR nya 14 jt. Akhirnya gak nyesel deh g. Striping nya keren banget deh. Apalagi punya g warnanya putih – hitam wih matching abis bo.. Kelebihan dari CBR shock depan Upside down empuk shock depan n belakannya, lampu sein udah diluar, Spion bisa di fairing sama di setang. Kl g pasang di setang aja lebih manteb deh. Ban depan belakang udah tubeless merek kingstone. Depan belakang rem disk. Pelek cw jg keren. Soal mesin tenaganya lumayan deh. Cuma kalau mau dibawa kenceng tapi santai (mesin gak terlalu bergetar) di sekitar 50 / 60 km/h aja di gigi 5 / 5000rpm . G lom berani tarik gas pol. G gak terbiasa soalnya biasa bawa satria FU di speed 80 km/h. Jalan kemana-mana motor g ini diliatin orng trus. Pada kirain CBR tapi kok ada yg beda yah. Apalagi pas pada nanya harganya yg 14 jt rupiah. Pada gak percaya bro… Awalnya pada nyangka nih motor >20jt. Langsung deh pada nanyain brosur n pricelist nya.

Yang mau liat displaynya ada kok di Kebon Jeruk. Dealernya Pro Bike(dealer mtr CBU) Arteri Kelapa 2 no. 88A – Jakarta Barat telp 5309051 atau di dealer resmi
KAisar
Jalan Agung Timur IX Blok O1 No. 24,
Sunter Podomoro, Jakarta Utara 14350
Telp : 021 – 6502988
Bagian Customer : Riana . Yg udah gue liat warna putih, kuning, n merah. Ada lagi warna hijau kawak ninja. yg g pny striping baru n rangkanya udah cat hitam smua.

Ada lagi yg mirip ma CBR nih. mesin 200 cc coba liat di http://www.happy-motor.com/images/produk/swift/swiftutama.jpg
Cuma kl yg kluaran Happy ini masih susah didapetin di JKT.

Gak nyesel deh bli nih Kaisar Vartex Z 150.
Bakalan jd pusat perhatian.

Permalink Tinggalkan sebuah Komentar

Minerva 150R … satu lagi Fans CBR 150R

Juni 2, 2008 at 11:32 am (otomotive)

ini bakalan jadi bini w huuuuuu w cinta bgddddddd

Minerva 150R, motor ini sempet membuat saya sedikit berfikir keras saat perjumpaan perdana dengan Motor yang Mirip CBR 150R ini. Awalnya saya sempat berfikir motor yang parkir di sebelah saya ini adalah CBR 150R, tapi kok nggak ada tulisan Honda nya di belakang, wah nggak iya nih pasti CeBeeR-CeBeeR-an. Setelah Happy Swift dan kaisar vertex, lahir kembali sesosok motor dengan tampilan ala CBR 150R. Saya heran kenapa CBR sering banget jadi Obyek Plagiatisasi? Mungkin Brothers ada yang tau jawabannya. Berikut beberapa testimoni dari brother di Milis Inbike mengenai motor ini.

Motor ini disinyalir adalah mesin yang di produksi dari China dengan mengusung paduan Teknologi dari Jerman. Dengan Gebrakan awal yang cukup menciutkan nyali para pesaingnya Minerva mengeluarkan Varian terbarunya yang hampir mempunyai kesamaan penampilan dari pendahulunya yaitu Honda CBR R150,setelah
sebelumnya mengeluarkan varian Sparta trail nya, serta ditunjang dengan harga yang benar-benar benar-benar dapat di jangkau oleh sebagian besar pencinta motor dari bangsa ini.

A few fact about Minerva 150R :
1. Minerva R-150 , menggunakan mesin CB 150 (ekuivalen dgn mesin seri GL) ,menggunakan rantai keteng , sehingga getaran mesin di rangka sangat minim, juga suara lebih halus , sedangkan merk lainnya Kaisar Vartex / Happy Swift, menggunakan mesin CG 150 , pakai push rod , sehingga getaran sangat terasa
di rangka , body + speedometer . punya kaisar jarum speedometer sampai bergetar sehingga tidak akurat lagi.

2. shock upsorber depan sdh upside down dgn warna titanium ( lebih exclusive dibandingkan gold)

3. MINERVA R 150 finishing body cover (body cover) lebih halus .

4. Mesin cukup responsive , apalagi kalau ganti CDI (racing) , dgn standard bisa sd 120 km/jam ,knalpot suaranya cukup nge-Bass mirip Honda Tiger Revo

5. Harga paling kompetitif 15 juta OTR jakarta , pilihan warna Hitam Merah , Biru , Grey Black , mirip sekali dgn Honda CBR , termasuk stickernya paling mendekati .

6. Katanya sih Teknologi German , setelah kita selidiki ternyata sbb :yaitu ada kerjasama antara MINERVA dg Sachs Germany , kita bisa lihat info ini di calendar minerva 2008 , mereka ada kolaborasi dgn Sachs Germany ( pabrik motor tertua di German yg masih exist sp sekarang ).

7. Minerva dulunya memproduksi Loncin (sejak thn 2000) ,tapi sejak thn 2007 mereka sdh menggandeng Sachs Germany ,dan menggunakan nama MINERVA SACHS sehingga ada semacam technical assistant bahkan mereka juga akan memproduksi original model Sachs Germany (katanya Maret 2008 sdh diproduksi model Sachs MADASS 125, itu lho model sportnya sachs yg futuristik).

MINERVA R150
Safety Environment Polution (EURO 2)
Quality System Certification (ISO 9001)

SPESIFIKASI
Tipe Mesin : 4 Langkah, SOHC
Volume Mesin : 149cc
Diameter x Langkah : 61 x 49.5 mm
Sistem Pendingin : Pendingin udara
Kompresi Rasio : 9:2:1
Daya maksimum : 9.5/9500 kw/r/min
Torsi maksimum : 10.0/7500kw/ r/min
Transmisi : 5 percepatan, pola pengoperasian gigi 1,N,2,3,4,5
Sistem Pengapian : CDI
Sistem Start : Electrik & Kick Starter
Dimensi (PxLxT) : 1.910 x 652 x 1.650 mm
Jarak Sumbu Roda : 1.286 mm
Berat Kosong : 113kg
Tipe Rangka : Pentagon Frame
Suspensi Depan : Upside Down
Suspensi Belakang : Monoshock
Rem Depan : Disc Brake
Rem Belakang : Disc Brake
Ban Depan : 80/90 - 17 m/c
Ban Belakang : 100/80 - 17 m/c
Kapasitas Tangki : 12 liter
Electrical : 12V - 7Ah

Foto-foto : Forum KHTI, saranto.multiply.com

Permalink Tinggalkan sebuah Komentar

GEBY NOW REST IN PLEACE

Mei 15, 2008 at 4:22 pm (1)

(whandi.net) Mungkin agak telat bicarain nih cewek, tp rasa penasaran temen-temen dan aq sendiri membuat aq ingin googling aja tuk cari siapa sebenarnya si geby ini. Akhirnya aq nemuin beberapa versi cerita yg aq rangkum semuanya disini. Mohon koreksi jika ada yg salah.. he

Versi Pertama
Ada yang bilang cewe ini bernama Ega. Ega adalah seorang vokalis Band Caramel, dia frustasi karena ditinggal Boyfriendnya, pacarnya meninggal dalam sebuah tawuran. Karena frustasi Ega mencoba bunuh diri, dia ditemukan oleh temanya dalam keadaan sekarat, dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Saat ajal mau menjelang Ega menyanyikan lagu ini dengan iringan gitar yang dimainkan sendiri, dan direkam oleh temannya. Setelah menyanyikan lagu ini Ega pun meninggal.

Cerita yang ini sedikit tidak masuk akal, karena di backsound lagu ini ada suara orang tepuk tangan, (orang lagi sekarat ko di beri applous), dan namanya orang sempat sekarat pastinya di tangannya ada jarum infus, dan mungkin diberi oksigen, jadi mana mungkin Ega bisa main gitar sendiri, dan juga suster-suster disana pasti melarang karena bisa mengganggu pasien lain.

Versi Kedua
Namanya Gaby, Dia anak SMU Blora di Madiun (katanya, tapi temen-temen aku bilang dia ank sidoarjo), dia juga anak Band khususnya vokal, sewaktu itu dia kelas 3 SMA mau menempuh ujian pastinya. Dia punya pacar anak pembalap, suka balapan motor. Nah, pada waktu masa-masa ujian itu mereka jarang komunikasi karena sibuk belajar. Tanpa diketahui Gaby, ternyata pacarnya meninggal gara-gara kecelakaan. Orang tua pacarnya maupun temen-temennya nggak mau kasih tau Gaby, takut mengganggu konsen belajarnya. Akhirnya setelah selesai ujian Gaby ke rumah pacarnya bermaksud buat ketemu, kan kangen tuh, n mau marah-marah juga cz knp setelah ujian pacarnya nggak kasih kabar. Truz pas di rumah pacarnya, Gaby kaget kok rame-rame, banyak orang baca yasin. Ibu pacarnya akhirnya kasih tau ke Gaby kalo pacarnya uda nggak ada, meninggaL! Gaby shock banget pastinya, dia stress berat! Temen dan keluarganya kasih support dia untuk bangkit. Sampai akhirnya dia berhasil menciptakan lagu itu, lagu tentang perasaan dia. Niatnya Lagu itu akan dipentaskan pas perpisahan sekolah. Tapi sayangnya .. Gaby memilih ketemu sama pacarnya, dia dikabarkan gantung diri! Itu terjadi di Tahun 2007 kemaren. Nah .. setelah itu menyebarlah Lagu-lagunya .. Dan banyak yang bilang setelah ngedengerin lagu itu banyak yg didatangi cewek cantik alias Hantunya Gaby. Katanya juga banyak kejadian-kejadian gitu sekitar bulan desember yaitu pas bulan kelahiran Gaby.

Versi Ketiga
dy tu aslinya ank bali. dy bkin lirik tu sndri. karena dy ditinggal olh kekasihnya yg meniggal dlu. pertama ceritanya, geby tu mahasiswa universitas di jogja. kejadian itu terjadi di bali kmpung halmannya. kejadian ini berlangsung tanggal 11 januari 2008 pada malam hari, waktu itu geby ma teman ne naik mobil kijang panter dy lg m jalan2 gtu dech

ternyata waktu perjalanan dy melihat sang kekasih lagi sama cewek lain lalu dy manggil kekasihnya tu, sehabis melihat kekasihnya lagi selingkuh dy ngebut pulang kerumah tmen td tanpa disdri pacar geby td ngikutin geby tp dy kehilangan dy terus dy cari sesampai dijalan yang spi dy ngebut karena dy liat mobil geby ternyata disana ada simpang jalan dsitu pacar geby mninggal kecelakaan. 2 hari kmudian geby diberitahu bahwa pacarnya telah meninggal karena kecelakaan. setelah mendengar kabar itu geby g prnah keluar dari kamar dy ngurung dri dsna. sambil nangis dy bikin lagu yang kni telah menyebar. stelah itu malam harinya dy dibujuk untuk keluar kmar olh temannya ternyata dy mw, dy diajak ke sebuah cafe dibali. distu dy cbo untuk nyanyi kan lgu buatannya td. tpi sebelum nyanyi dy minum obat yang punya dosis tinggi, dy minum semua obat tadi tanpa sepengetahuan temannya. setelah minum cy nik keta panggung. lalu dya nyanyi waktu dy tengah2 tangan geby bercucuran keringat. kan dilgunya terdengar suara senar gitar putus itu geby mulai merasa sakit didada setelah suara senar tdi lagunya selesai hanya sampai di pernah ada. lalu lagunya habis sebetulnya lagunya itu masih panjang. dan disitu terdengar suara teriakan seorng cewek itu temen geby. yang tw bahwa dya minum obat dosis tinggi. stelah itu geby jatuh dari bangku yg didudukinnya lalu dy sekarat dalam keadaan memegang gitar, dy dilarikan kerumah skit ternyta dy meninggal di jlan. jadi dy g jd dibawah kerumah sakit

Versi Keempat
Lagu ini dibuat oleh seorang vokalis dari band Caramel (Stikom Bali) yang bernama EGA. Dia ditinggalkan oleh pacarnya dan dia tidak kuat menahannya sehingga putus asa dan menyanyikan lagu ini di depan teman-temannya sebelum dia bunuh diri ke esokan harinya. Di lagu versi ini ternyata terdapat pesan khusus.. Yaitu dua kalimat :
Hayati dan Renungkan. Mungkin anda akan tersentuh dan terharu setelah mendengarkan lagu ini.

G D Em Bm

Pernah ada rasa cinta

C G Am D
Antara kita kini tinggal kenangan

G D
Ingin kulupakan

Em Bm

Semua tentang dirimu

C G Am D G

Namun tak lagi kan seperti dirimu oh bintangku
Reff :

G d Em Bm

Jauh kau pergi meninggalkan diriku

C G Am D

Disini aku merindukan dirimu

G D Em Bm

Kini ku coba mencari penggantimu

C G Am D G

Namun tak lagi kan seperti dirimu oh kekasih
Secret Words :
ku ingin memiliki nafasmu jikalau aku mati
Bisakah Aku memiliki nafasmu jikalau aku mati
Untuk lagu mp3 nya bisa googling sendiri ato via YM aja ya (bluemeda)

Permalink Tinggalkan sebuah Komentar

inilah sejarah Grunge

Mei 10, 2008 at 8:43 am (Musik) ()

“…SEBUAH PERJALANAN PANJANG TENTANG SEJARAH MUSIK GRUNGE DAN PARA PELOPORNYA….”

Istilah GRUNGE muncul pertama kali pada awal tahun 90’an saat Nirvana melejit lewat singlenya Smeel Like Teen spirits. Grunge merupakan perpaduan antara Heavy Metal dengan Punk dengan dasar sound yang muncul ala the Stooges dan Black Sabbath. Meski suara gitarnya mirip musik metal 70’an, tetapi estetika Grunge jauh berbeda dari musik metal tsb. Lirik dan musiknya lebih mengarah ke punk dan idealisme indie seperti aliran American Hardcore awal ’80an.

Berikut Redaksi memilih tiga band Grunge yang di nilai berpengaruh besar dalam perkembangan aliran musik tersebut yaitu diantaranya Nirvana, SoundGarden dan Pearl Jam(ketiganya terbentuk di Seattle, Washington) yang kerap di jadikan acuan bagi pengusung grunge yang lain seperti Stone Temple Pilots, CandleBox, SilverChair, Everclear, Bush dan Seven Mary Three.

SOUND GARDEN

Meski dipengaruhi oleh blues rock Led Zeppelin dan rif-rif slow yang murung ala Black Sabbath, SoundGarden bukanlah band Metal. Musik mereka memiliki cita rasa punk seperti band D.I.Y lainnya dan sentuhan humor yang ironis serta cerdas khas band UnderGround Amerika dipertengahan’80an.

Kekuatan Vocal Chris Cornel dan rif gitar Kim Thayil yang lebar menjadikan ciri utama musik SoundGarden. Ciri khas pula yang membawa mereka keluar dari jalur Underground dan menjadi band Grunge pertama yang masuk ke dapur rekaman berlabel indie, Sup Pop dan kemudian naik ke Major Label.

Sejarah Soundgarden dimulai saat tiga sahabat dari lilinois yaitu Kim Thayil(Guitar), Hiro Yamamoto(Bass) dan Bruce Pavitt kuliah di Olympia, Washington tahun 1981. Ketimbang menyelesaikan kuliah, merekabertiga malah lebih suka bergelut di arena musik Underground di Washington. Pavitt yang tidak piawai main musik menjadi pendiri label Sub Pop. Yamamoto lalu membentuk band di tahun 1984 dengan teman sekamarnya yaitu Chris Cornell(Vocal) yang berasal dari Seattle dan pernah menjadi drumer dibeberapa band. Setelah Thayil dan Scot Sundquist(Drum) bergabung band itu pun lalu di beri nama SoundGarden. Dan pada tahun 1986 Scot keluar dari posisinya lalu diisi oleh Matt Cameron, Soundgarden kemudian merilis single Hunted Down di bawah label Sub Pop tahun 1987 sebelum merilis EP Screaming Life(1987) dan EP kedua FOPP(1988) menjadi Hit di kalangan Underground sehingga mereka langsung dilirik pihak Major Label. Baru setelah merilis Ultramega OK(1988) di bawah label indie SST, Soundgarden melompat ke perusahaan besar A&M Records dan merilis Louder Than Love(1989). Yamamoto kemudian keluar untuk meneruskan sekolahnya, padahal album Louder mendapat nominasi Grammy Award. Jason Everman, mantan drumer Nirvana sempat mengisi kekosongan sebelum Ben Shepard bergabung tahun 1990.

Setahun kemudian, album Badmotorfinger dirilis, meski di nilai bagus dan sempat mencetak beberapa hit, album ini kalah sukses dengan Nevermind milik Nirvana yang di rilis bersamaan. Oleh pihak A&M, Soundgarden lalu di pasarkan sebagai band metal dan mengikutkan mereka dalam tour Use Your Illusion Guns ‘N Roses. Andil mereka dalam tour G’NR ini dan pemberitaan besar-besaran tentang Grunge di media massa, membuat nama Soundgarden menjadi terangkat. Kesuksesan album Temple of the Dog(tribut to Andrew Wood) yang di kerjakan oleh Cornell dan Cameroon bareng Pearl Jam juga membuat Soundgarden semakin populer. Puncaknya, album Superunknown(1994), terjual lebih dari tiga juta keping dan meraih dua Grammy lewat single Black Hole Sun. Tetapi sangat di sayangkan kolompok yang di kenal dengan anti drugs ini tidak bertahan lama. Setelah merilis Down on the Upside(1996) yang meraih platinum dengan hit Pretty Noose, dan tampil di Lollapalooza, mereka memutuskan bubar pada bulan April 1997. Kabarnya para personilnya Soundgarden sudah tidak lagi sepaham dan memilih untuk mengerjakan proyeknya sendiri-sendiri.

NIRVANA

Lewat album kedua mereka yang bertajuk “Nevermind” Nirvana dianggap berjasa dalam mempopulerkan punk, post punk dan indie rock sehingga aliran tsb menjadi mainstream di Amerika. Sound Nirvana sendiri mirip Black Sabbath dan Cheap Trick dengan pengaruh dari band-band indie rock seperti The Vaselines dan Meat Pupppets. Jadilah musik Nirvana yang berideologi indie dengan melodi pop dan distorsi heave metal.

Sejarah Nirvana di awali oleh pertemuan Kurt Cobain(Guitar/Vocal) dan Krist Novoselic(Bass) lewat Buzz Osboume(leader dari grup The Melvins) di Aberdeen(dekat Seattle) pada tahun 1985. Meski memiliki latar belakang keluarga yang berbeda(keluarga Krist cukup harmonis sedangkan orang tua Kurt telah bercerai), mereka sama-sama menyukai musik hardcore punk. Kurt yang pernah gabung dengan band Punk yang bernama Fecal Matter kemudian membentuk Stiff Woodies bersama Krist. Waktu itu Kurt main drum dan krist pegang bass. Posisi Gitar dan vocal diisi oleh pemain tambahan sebelum Kurt memutuskan untuk menjadi gitaris sekaligus vocalis. Bersama drumer Aaron Burkhart, nama Stiff Woodies di ganti menjadi Skid Row, lalu di ubah lagi pada tahun 1987 menjadi Nirvana setelah setahun sebelumnya Aaron Burkhart keluar dan digantikan oleh Chad Channing. Nirvana kemudian membuat sepuluh demo bersama produser Jack Endino yang menawarkan demo tsb ke Jonathan Poneman, salah satu pendiri label Sub Pop(bareng Bruce Pavitt). Di bulan Desember 1988, Nirvana pun merilis single pertama lewat Sub Pop yang berjudul Love Buzz milik kelompok rock tahun 70’an asal Belanda, Shocking Blue. Single ini cukup sukses sehingga Nirvana langsung merilis debut album yang pertama yaitu Bleach(1989) dengan biaya hanya 600 dollar. Perlahan tapi pasti Bleach menjadi hit di radio-radio di kampus dan Nirvana secara konsisten mengadakan tur bersama gitaris kedua yaitu Jason Everman meski namanya di tulis di sampul kaset tetapi tidak main di satu lagupun. Jason kemudian meninggalkan Nirvana dan bergabung dengan Soundgarden kemudian Mindfunk.Bleach terjual sekitar 35.000 keping dan menjadi album favorit di kampus-kampus. Setelah merilis single Sliver, Dive bersama Butch Vig dan drumer Mudhoney, Dan Peters, Dave Grohl(eks hardcore band, Scream) masuk dan menjadi drumer tetap di Nirvana. Mereka lalu menggarap album keduanya yang bertajuk Nevermind di bawah label raksasa yaitu Geffen Records yang di rilis pada September 1991, setelah tur ke Eropa bareng Sonic Youth.

Lagu empat chord yang berjudul Smell Like Teen Spirits single dari album Nevermind ternyata meraih sukses berat. Videonya terus menerus diputar di salah satu stasiun music MTV dan menerobos Top Ten AS. Ditangga album Nevermind bahkan mengalahkan album milik Michael Jackson(Dangerous) dan sekaligus meraih triple platinum. Bukan hanya dunia industri musik yang di kejutkan oleh sukses besar tersebut, tetapi juga para personil Nirvana sendiri. Mereka tampaknya tidak siap mental untuk menerima kesuksesan tersebut. Popolaritas membuat ketiganya tertekan dan mulai bertingkah aneh dengan aksi panggung yang selalu di akhiri dengan perusakan alat-alat musik yang ada di panggung. Tekanan ini juga membuat Kurt dekat dengan obat-obat sialan itu. Pernikahan Kurt dengan Courtney Love(Hole) tahun 1992, tidak memperbaiki keadaan. Kurt semakin kecanduan obat, Love bahkan di kabarkan juga mengkonsumsi obat-obat sialan itu pada saat hamil putri mereka, Frances Bean. Masalah pribadi membuat Nirvana tidak menggarap album baru, sebagai gantinya mereka merilis Incestiside(1992) yang merupakan kumpulan-kumpulan single lama. Baru di tahun 1993 mereka merilis album In Utero bersama produses Steve Albini. Album ini sukses di pasaran dengan Hit Heart Shaped Box dan All Apologies. Kesuksesan Nirvana Nirvana tidak diikuti dengan kesembuhan Kurt, Kurt semakin tenggelam dalam depresinya dan beberapa kali berusaha untuk bunuh diri. Puncaknya, Kurt dikabarkan meninggal akibat bunuh diri dengan menembakan kepalanya sendiri pada bulan April 1994. Kematian Kurt membuat Krist dan Dave memutuskan untuk membubarkan Nirvana. Sebelumnya, mereka merencanakan merilis album MTV Unplugged(1994) dan From Muddy Banks of the Wishkah(1996) secara live version. Dua mantan personil Nirvana kemudian membentuk grup baru. Krist membentuk trio Sweet 75 dan Dave menjadi Gitaris dan vocalis Foo Fighters.

PEARL JAM

Pearl Jam bangkit dari puing-puing Mother Love Bone yang di tinggal mati Vocalisnya, Andrew Wood akibat Over Dosis pada tahun 1990. Setahun kemudian gitaris Stone Gossard dan bassis Jesf Ament merekrut Mike Mc Cready(lead guitar), Eddie Vedder(vocal), dan Dave Krusen untuk membentuk Pearl Jam. Pada awal tahun 1992 mereka merilis debut album yang bertitle Ten saat itu industri musik mulai bisa menerima aliran lewat kesuksesan Nirvana. Ten langsung melejit menyamai jumlah penjualan Nevermind dengan tiga hit Alive Evenflow, dan Jeremy. Pearl Jam pun dikenal lewat musik yang memadukan rif heavy rock tahun ’70-an dengan post-punk ’80-an.

Tak lama setelah merilis album, drumer Krusen mengundurkan diri dari posisinya lalu langsung di isi oleh Dave Abruzzese. Bersama Abruzzese, Pearl Jam menggelar tour keliling Amerika termasuk konser Lollapalloza II. Meski namanya mulai naik daun, popularitas nampaknya menjadi hal yang tabu oleh para personel Pearl Jam. Mereka menolak membuat video untuk lagu-lagu seperti (Daughter, Animal, Rearview Mirror) dari album kedua Vs(1993). Padahal sebelumnya video Jeremy menjadi video terbaik versi MTV. Selain menolak membuat klip, Pearl Jam juga menolak menggelar konser di stadion besar. Mereka lebih suka pentas kecil termasuk di halaman kampus. Tur keliling Amerika tersebut akhirnya batal karena perselisihan Pearl Jam dengan Ticketmaster yang menjual harga tiket diatas 20 dollar. Pada tahun 1994 Pearl Jam kembali masuk ke studio rekaman dan menggarap album Vitalogy. Setelah rampung, mereka memecat Dave Abruzzese dan merekrut mantan drumer RHCP (Eleven Jack Irons). Irons adalah sahabat lama Vedder yang dulu sempat ditawari untuk bergabung sebelum masuknya Krusen pada waktu awalnya Pearl Jam terbentuk. Dua minggu pertama, meski di rilis dalam jumlah terbatas(Vitalogy) telah bertengger di tangga lagu Top 60. Begitu dirilis dalam jumlah besar album ini meraih multi platinum dan menerobos ke posisi teratas tangga lagu dengan hit Immortality. Sementara itu para personel Pearl Jam meneruskan tuntutan mereka pada Ticketmaster di tahun 1995.

Pada tahun itu pula, Pearl Jam tampil dalam album Neil Young lewat lagu Mirror Ball. Setelah itu masing-masing personelnya sibuk dengan berbagai proyek sampingan. Eddie sibuk menjalani tur bareng Hovercraft yang ia bentuk pada tahun 1994, Stone mendirikan perusahaan rekaman indie dan McCready membentuk MadSession bareng vocalis Alice In Chains, Layne Stayley(Above). Album keempat, No Code menandai kemunduran popularitas. Eksperimen musik yang mereka lakukan di album ini membuat para penggemar Pearl Jam terkejut. Album No Code banyak menampilkan lagu-lagu bertempo lambat seperti Off He Goes, I’m Open, dan Around The Bend. Perselesihan dengan tiketmaster juga membuat band ini tidak menggelar tur. Praktis di tahun 1997 nama Pearl Jam seakan tenggelam. Mereka lalu bangkit lewat Yield(1998). Di album ini Pearl Jam kembali menggeber musik hard rock dan menggelar konser-konser besaran. Dialbum ini pula Ament dan McCready mulai menulis lagu secara penuh—sebelumnya hanya Gossard dan Vedder yang menulis lagu pada setiap albumnya. Terakhir, Pearl Jam merilis album live yang berjudul Live On Two Leg di akhir tahun 1998.

Permalink Tinggalkan sebuah Komentar

Dokter Perlu Tang dan Obeng Untuk Memeriksa Pasien

Mei 1, 2008 at 5:05 pm (1)

Di sebuah desa yang terpencil tinggal sepasang suami istri yang hidup dari bertani. Suatu saat, sang istri menderita sakit keras. Berhari-hari sang suami tercinta berusaha mencarikan obat demi kesembuhan sang istri namun sang istri tak juga sembuh.

Dari tetangga rumah, si suami mendengar kabar bahwa di desa sebelah ada seorang dokter muda yang baru datang dari kota. Maka tak menunggu lebih lama lagi, ia pun pergi ke desa sebelah untuk meminta tolong pada dokter tersebut.

Sesampainya disana, ternyata sang dokter masih sibuk melayani pasien-pasiennya. Baru setelah agak sore si dokter bisa ikut pergi untuk memeriksa istri si pak tani.

Sesampainya di rumah pak tani, si dokter langsung bertanya pada pak tani, “Mana istri Anda yang sakit”?

“Di kamar”, jawab pak tani.

“Oke, saya akan memeriksa istri Bapak. Tolong jangan diganggu selama saya bekerja”, kata si dokter.

Dokter muda itu kemudian masuk ke kamar dan menutup pintunya.

Lima menit kemudian si dokter keluar sambil bertanya, “Ada obeng?”

“Buat apa dokter?”, tanya pak tani.

“Nanti saja saya jelaskan. Cepat carikan obeng”, kata si dokter.

Pak tani segera mencarikan obeng dan memberikannya pada si dokter.

Lima menit kemudian si dokter keluar lagi dengan badan bersimbah peluh dan bertanya, “Punya tang?”

Dengan kebingungan pak tani pun mencari tang dan menyerahkannya pada si dokter.

Tak lama kemudian si dokter keluar lagi tanpa mengenakan baju dan wajahnya nampak kusut sekali. Si dokter bertanya, “Punya Gergaji?”

Karena tak mampu lagi menahan keheranannya, pak tani pun berteriak, “Dokter apakan istri saya?”

Dengan napas terengah-engah si dokter menjawab, “belum saya apa-apakan, ini saya sedang mencoba membuka tas saya yang macet kuncinya.”

Permalink Tinggalkan sebuah Komentar

Lamaran NYK

April 10, 2008 at 1:59 pm (cari Kerja)

var sRtn=null
var sRtn1=null
function GetSystemWin(pageTitle, pageURL, iWidth, iHeight, iTop, iLeft, bResize) {
sRtn=window.showModalDialog(‘/V6/JS/_Common/HTML/Dialog.htm?Title=’+pageTitle+’&URL=’+pageURL+’&a=’+ProcessID(),window,’dialogHeight:’+iHeight+’px;dialogWidth:’+iWidth+’px;dialogTop:’+iTop+’px;dialogLeft:’+iLeft+’px;resizable:’+bResize+’;maximize:’+bResize+’;minimize:’+bResize+’;edge:Raised;center:Yes;help:No;status:Yes;Scroll:No;’)
}
function GetPopUp(pageTitle, pageURL, iWidth, iHeight, iTop, iLeft, bResize) {
var swinfeature=’Top=’+iTop+’,Left=’+iLeft+’,Resizable=’+bResize+’,ScrollBars=0,MenuBar=No,Directories=No,ToolBar=No,Location=No,Status=1′
if (iWidth>0){swinfeature = ‘,Width=’+iWidth}
if (iHeight>0){swinfeature=swinfeature+’,Height=’+iHeight}
sRtn=window.open(‘/V6/JS/_Common/HTML/Dialog.htm?Title=’+pageTitle+’&URL=’+pageURL+’&a=’+ProcessID(),’V6PopUp’,swinfeature)
}
function GetSystemPopUp(WinName, pageURL, iWidth, iHeight, iTop, iLeft, bResize) {
SysPopUp=window.open(pageURL+’&a=’+ProcessID(),WinName,’Resizable=’+bResize+’,Width=’+iWidth+’,Height=’+iHeight+’,Top=’+iTop+’,Left=’+iLeft+’,ScrollBars=1,MenuBar=No,Directories=No,ToolBar=No,Location=No,Status=1′)
if (SysPopUp.opener==null)
SysPopUp.opener=self;
if (SysPopUp.focus)
SysPopUp.focus();
}

function HiliteCell(CellObj, HiliteFlag) {
if (document.all) {
if (HiliteFlag==1) {
CellObj.style.borderStyle=’ridge’
CellObj.style.cursor=’hand’
}
else
CellObj.style.borderStyle=’solid’
}
}
function isEmptyString(inputValue) {
if(inputValue.replace(/^\s+|\s+$/g, ”)==”)
return true;
else
return false;
}
function ProcessID() {
return parseInt(Math.random() * 65535)
}
function DisplayBtn(iHeight) {
if (document.all[‘ShowButtons’]) {
if (iHeight==”) iHeight=35
var thisWidth=14
document.all[‘ShowButtons’].style.top=document.body.offsetHeight-iHeight+’px’
//if (document.all[‘ButtonTable’]) document.all[‘ButtonTable’].width=document.body.offsetWidth-thisWidth+’px’
document.all[‘ShowButtons’].style.visibility=’visible’
}
}
function trim(strMessage) {
return (strMessage.replace(/^\s+|\s+$/g, ”));
}

/*
window.onresize=WriteCopyRightMsgAgain;
function WriteCopyRightMsgAgain() {
setTimeout(“BodyInit()”, 500);
}
*/
function BodyInit() {
//var iMenuHeight = 0
//if (document.all[‘divJobDetail’]&&document.body.offsetHeight>iMenuHeight) {
// document.all[‘divJobDetail’].style.height=document.body.offsetHeight-iMenuHeight+’px’;
//}
//ShowButton()
}
function ClipJob(sAdsRef, sMyJobDB) {
//OpenPopUp(‘V6/JS/History/Clipboard/Clipboard.asp?PN=AddClip&SystemPopUp=False&AdsRef=’+sAdsRef+’&’+ProcessID(),’V6JSClip’,350,120,1)
GetSystemWin(‘My Clipboard’, ‘http://www.jobsdb.com/ID/EN/V6/JS/History/Clipboard/Clipboard.asp?PN=AddClip&AdsRef=’+sAdsRef+sMyJobDB+’&’+ProcessID(),469,281,10,10,0)
}
//For IE 5 – added by tammie 20030218
function ClipJobIE5(sAdsRef, sMyJobDB) {
GetSystemPopUp(‘V6JSPopUp’, ‘/ID/EN/V6/JS/History/Clipboard/Clipboard.asp?PN=AddClip&AdsRef=’+sAdsRef+sMyJobDB+’&’+ProcessID(),469,281,10,10,0)
}
//Common function
function OpenPopUp(sURL, sWinName, iWidth, iHeight, bScroll) {
var V6JS=window.open(sURL, sWinName,’Resizable=1,ScrollBars=’+bScroll+’,MenuBar=No,Directories=No,ToolBar=No,Location=No,Status=0,Width=’+iWidth+’,Height=’+iHeight+’,Top=10,Left=10′);
if (V6JS.opener==null)
V6JS.opener=self;
if (V6JS.focus)
V6JS.focus();
}

JobsDB Ref.: JDBID021968582
NYK LINE INDONESIA, PT
Company Description

URGENTLY REQUIRED

NYK Line, is one of the largest Shipping companies in the world. It has been selected as one of the Global 100 Most Sustainable Corporations in the World.

Due to its Global expansion, NYK Line urgently need a Dynamic and Highly Motivated Individual to join the company for the below position:


Operation Staff Post Date: 04 Apr 08

Requirements:

  • A Diploma (D3) holder in any discipline, with minimum GPA of 2.75
  • Age maximum is 27 years old
  • Fresh Graduate are welcome to apply
  • Good command in English both of spoken and written
  • Excellent interpersonal and communication skills
  • Computer skills (Microsoft office)
  • Willing to work hard & under pressure

Please send your complete resume with recent photogaph to:

HRD DEPARTMENT

PT. NYK Line Indonesia
Plaza BII Menara 2, 17th Floor
Jl. MH.Thamrin No. 51
Jakarta Pusat – 10350

or

rahitasari_kusumaningtyas@id.nykline.com

and cc. to

ellen_sylvia@id.nykline.com

Career Level General
Qualification Diploma
Yr(s) Exp N/A
Job Category LogisticsDistribution / Inventory Mgt / WarehousingOthers, Student / Fresh Graduate / No Experience, Transportation / Shipping / Freight ForwardingOthers
Job Location DKI Jakarta – Jakarta
Salary Negotiable
Job Type Full Time

JobsDB.comOperation Staff Job is part of Indonesia Logistics Jobs, Distribution Jobs, Inventory Mgt Jobs, Warehousing Jobs, Others Jobs, Student Jobs, Fresh Graduate Jobs, No Experience Jobs, Transportation Jobs, Shipping Jobs, Freight Forwarding Jobs, Others Jobs. Jobs provided by NYK LINE INDONESIA, PT.
Job search, talent recruit & career resources | Jobs DB Indonesia

var sRtn=null
var sRtn1=null
function GetSystemWin(pageTitle, pageURL, iWidth, iHeight, iTop, iLeft, bResize) {
sRtn=window.showModalDialog(‘/V6/JS/_Common/HTML/Dialog.htm?Title=’+pageTitle+’&URL=’+pageURL+’&a=’+ProcessID(),window,’dialogHeight:’+iHeight+’px;dialogWidth:’+iWidth+’px;dialogTop:’+iTop+’px;dialogLeft:’+iLeft+’px;resizable:’+bResize+’;maximize:’+bResize+’;minimize:’+bResize+’;edge:Raised;center:Yes;help:No;status:Yes;Scroll:No;’)
}
function GetPopUp(pageTitle, pageURL, iWidth, iHeight, iTop, iLeft, bResize) {
var swinfeature=’Top=’+iTop+’,Left=’+iLeft+’,Resizable=’+bResize+’,ScrollBars=0,MenuBar=No,Directories=No,ToolBar=No,Location=No,Status=1′
if (iWidth>0){swinfeature = ‘,Width=’+iWidth}
if (iHeight>0){swinfeature=swinfeature+’,Height=’+iHeight}
sRtn=window.open(‘/V6/JS/_Common/HTML/Dialog.htm?Title=’+pageTitle+’&URL=’+pageURL+’&a=’+ProcessID(),’V6PopUp’,swinfeature)
}
function GetSystemPopUp(WinName, pageURL, iWidth, iHeight, iTop, iLeft, bResize) {
SysPopUp=window.open(pageURL+’&a=’+ProcessID(),WinName,’Resizable=’+bResize+’,Width=’+iWidth+’,Height=’+iHeight+’,Top=’+iTop+’,Left=’+iLeft+’,ScrollBars=1,MenuBar=No,Directories=No,ToolBar=No,Location=No,Status=1′)
if (SysPopUp.opener==null)
SysPopUp.opener=self;
if (SysPopUp.focus)
SysPopUp.focus();
}

if (document.all)
document.all[‘ShowButtons’].innerHTML='<button class=formbutton id=”btnQuick Apply” style=width:85px onClick=”window.open(\’/ID/EN/Job.asp?R=JDBID021968582&PN=NonIESubmit&URL=/ID/EN/V6/JS/QuickApply/QuickApply.asp%3FR%3DJDBID021968582&Type=QA&41087\’,\’QA\’,\’Top=10,Left=10,Resizable=1,ScrollBars=0,MenuBar=No,Directories=No,ToolBar=No,Location=No,Status=0,height=300,width=480\’)”>Quick Apply</button>  <button class=formbutton id=”btnClipboard” style=width:85px onClick=”window.open(\’/ID/EN/Job.asp?PN=NonIESubmit&AdsRef=JDBID021968582&Type=Clip&35656\’,\’Clip\’,\’Top=10,Left=10,Resizable=1,ScrollBars=0,MenuBar=No,Directories=No,ToolBar=No,Location=No,Status=0,height=300,width=480\’)”>Clipboard</button>  <button class=formbutton id=”btnSend To Friend” style=width:85px onClick=”window.open(\’/ID/EN/Job.asp?PN=STF&R=JDBID021968582&\’ + ProcessID(), \’SendToFd\’,\’Resizable=0,ScrollBars=0,Status=0,height=325,width=480\’)”>Send To Friend</button>  <button class=formbutton id=”btnPrint” style=width:55px onClick=”window.print()”>Print</button>  <button class=formbutton id=”btnClose” style=width:55px onClick=”window.close()”>Close</button>’
if (document.getElementById&&!document.all)
document.getElementById(‘ShowButtons’).innerHTML='<button class=formbutton id=”btnQuick Apply” style=width:85px onClick=”window.open(\’/ID/EN/Job.asp?R=JDBID021968582&PN=NonIESubmit&URL=/ID/EN/V6/JS/QuickApply/QuickApply.asp%3FR%3DJDBID021968582&Type=QA&41087\’,\’QA\’,\’Top=10,Left=10,Resizable=1,ScrollBars=0,MenuBar=No,Directories=No,ToolBar=No,Location=No,Status=0,height=300,width=480\’)”>Quick Apply</button>  <button class=formbutton id=”btnClipboard” style=width:85px onClick=”window.open(\’/ID/EN/Job.asp?PN=NonIESubmit&AdsRef=JDBID021968582&Type=Clip&35656\’,\’Clip\’,\’Top=10,Left=10,Resizable=1,ScrollBars=0,MenuBar=No,Directories=No,ToolBar=No,Location=No,Status=0,height=300,width=480\’)”>Clipboard</button>  <button class=formbutton id=”btnSend To Friend” style=width:85px onClick=”window.open(\’/ID/EN/Job.asp?PN=STF&R=JDBID021968582&\’ + ProcessID(), \’SendToFd\’,\’Resizable=0,ScrollBars=0,Status=0,height=325,width=480\’)”>Send To Friend</button>  <button class=formbutton id=”btnPrint” style=width:55px onClick=”window.print()”>Print</button>  <button class=formbutton id=”btnClose” style=width:55px onClick=”window.close()”>Close</button>’

/*
function ShowButton() {
document.all[‘ShowButtons’].innerHTML='<button class=formbutton id=”btnQuick Apply” style=width:85px onClick=”window.open(\’/ID/EN/Job.asp?R=JDBID021968582&PN=NonIESubmit&URL=/ID/EN/V6/JS/QuickApply/QuickApply.asp%3FR%3DJDBID021968582&Type=QA&41087\’,\’QA\’,\’Top=10,Left=10,Resizable=1,ScrollBars=0,MenuBar=No,Directories=No,ToolBar=No,Location=No,Status=0,height=300,width=480\’)”>Quick Apply</button>  <button class=formbutton id=”btnClipboard” style=width:85px onClick=”window.open(\’/ID/EN/Job.asp?PN=NonIESubmit&AdsRef=JDBID021968582&Type=Clip&35656\’,\’Clip\’,\’Top=10,Left=10,Resizable=1,ScrollBars=0,MenuBar=No,Directories=No,ToolBar=No,Location=No,Status=0,height=300,width=480\’)”>Clipboard</button>  <button class=formbutton id=”btnSend To Friend” style=width:85px onClick=”window.open(\’/ID/EN/Job.asp?PN=STF&R=JDBID021968582&\’ + ProcessID(), \’SendToFd\’,\’Resizable=0,ScrollBars=0,Status=0,height=325,width=480\’)”>Send To Friend</button>  <button class=formbutton id=”btnPrint” style=width:55px onClick=”window.print()”>Print</button>  <button class=formbutton id=”btnClose” style=width:55px onClick=”window.close()”>Close</button>’
DisplayBtn(32)
//document.all[‘ButtonTable’].width=’98%’
//document.all[‘btnClose’].style.display=’inline’;

//document.all[‘btnSendToFriend’].style.display=’inline’;

//document.all[‘btnHelp’].style.display=’inline’;
}
//setTimeout(‘ShowButton()’, 1000);
*/
<!–

–>
//ShowButton()
<!–

–>
function JSPopUp(url,iWidth,iHeight,bResize) {
var JSPopUp=window.open(url,’V6JSPopUp’,’width=’+iWidth+’,height=’+iHeight+’,Status=0,Resizable=’+bResize+’,left=0,top=0′)
if (JSPopUp.opener==null)
JSPopUp.opener=self
if (JSPopUp.focus)
JSPopUp.focus()
}

var CountryCode=’ID’
var LangCode=’EN’
var iWidth=660

<!–

–>

// ———————————————- Google Start —————————————————————
//– Google Analytics Urchin Module
//– Copyright 2007 Google, All Rights Reserved.

//– Urchin On Demand Settings ONLY
var _uacct=””; // set up the Urchin Account
var _userv=1; // service mode (0=local,1=remote,2=both)

//– UTM User Settings
var _ufsc=1; // set client info flag (1=on|0=off)
var _udn=”auto”; // (auto|none|domain) set the domain name for cookies
var _uhash=”on”; // (on|off) unique domain hash for cookies
var _utimeout=”1800″; // set the inactive session timeout in seconds
var _ugifpath=”/__utm.gif”; // set the web path to the __utm.gif file
var _utsp=”|”; // transaction field separator
var _uflash=1; // set flash version detect option (1=on|0=off)
var _utitle=1; // set the document title detect option (1=on|0=off)
var _ulink=0; // enable linker functionality (1=on|0=off)
var _uanchor=0; // enable use of anchors for campaign (1=on|0=off)
var _utcp=”/”; // the cookie path for tracking
var _usample=100; // The sampling % of visitors to track (1-100).

//– UTM Campaign Tracking Settings
var _uctm=1; // set campaign tracking module (1=on|0=off)
var _ucto=”15768000″; // set timeout in seconds (6 month default)
var _uccn=”utm_campaign”; // name
var _ucmd=”utm_medium”; // medium (cpc|cpm|link|email|organic)
var _ucsr=”utm_source”; // source
var _uctr=”utm_term”; // term/keyword
var _ucct=”utm_content”; // content
var _ucid=”utm_id”; // id number
var _ucno=”utm_nooverride”; // don’t override

//– Auto/Organic Sources and Keywords
var _uOsr=new Array();
var _uOkw=new Array();
_uOsr[0]=”google”; _uOkw[0]=”q”;
_uOsr[1]=”yahoo”; _uOkw[1]=”p”;
_uOsr[2]=”msn”; _uOkw[2]=”q”;
_uOsr[3]=”aol”; _uOkw[3]=”query”;
_uOsr[4]=”aol”; _uOkw[4]=”encquery”;
_uOsr[5]=”lycos”; _uOkw[5]=”query”;
_uOsr[6]=”ask”; _uOkw[6]=”q”;
_uOsr[7]=”altavista”; _uOkw[7]=”q”;
_uOsr[8]=”netscape”; _uOkw[8]=”query”;
_uOsr[9]=”cnn”; _uOkw[9]=”query”;
_uOsr[10]=”looksmart”; _uOkw[10]=”qt”;
_uOsr[11]=”about”; _uOkw[11]=”terms”;
_uOsr[12]=”mamma”; _uOkw[12]=”query”;
_uOsr[13]=”alltheweb”; _uOkw[13]=”q”;
_uOsr[14]=”gigablast”; _uOkw[14]=”q”;
_uOsr[15]=”voila”; _uOkw[15]=”rdata”;
_uOsr[16]=”virgilio”; _uOkw[16]=”qs”;
_uOsr[17]=”live”; _uOkw[17]=”q”;
_uOsr[18]=”baidu”; _uOkw[18]=”wd”;
_uOsr[19]=”alice”; _uOkw[19]=”qs”;
_uOsr[20]=”yandex”; _uOkw[20]=”text”;
_uOsr[21]=”najdi”; _uOkw[21]=”q”;
_uOsr[22]=”aol”; _uOkw[22]=”q”;
_uOsr[23]=”club-internet”; _uOkw[23]=”q”;
_uOsr[24]=”mama”; _uOkw[24]=”query”;
_uOsr[25]=”seznam”; _uOkw[25]=”q”;
_uOsr[26]=”search”; _uOkw[26]=”q”;
_uOsr[27]=”szukaj”; _uOkw[27]=”szukaj”;
_uOsr[28]=”szukaj”; _uOkw[28]=”qt”;
_uOsr[29]=”netsprint”; _uOkw[29]=”q”;
_uOsr[30]=”google.interia”; _uOkw[30]=”q”;
_uOsr[31]=”szukacz”; _uOkw[31]=”q”;
_uOsr[32]=”yam”; _uOkw[32]=”k”;
_uOsr[33]=”pchome”; _uOkw[33]=”q”;

//– Auto/Organic Keywords to Ignore
var _uOno=new Array();
//_uOno[0]=”urchin”;
//_uOno[1]=”urchin.com”;
//_uOno[2]=”www.urchin.com”;

//– Referral domains to Ignore
var _uRno=new Array();
//_uRno[0]=”.urchin.com”;

//– **** Don’t modify below this point ***
var _uff,_udh,_udt,_ubl=0,_udo=””,_uu,_ufns=0,_uns=0,_ur=”-“,_ufno=0,_ust=0,_ubd=document,_udl=_ubd.location,_udlh=””,_uwv=”1″;
var _ugifpath2=”http://www.google-analytics.com/__utm.gif&#8221;;
if (_udl.hash) _udlh=_udl.href.substring(_udl.href.indexOf(‘#’));
if (_udl.protocol==”https:”) _ugifpath2=”https://ssl.google-analytics.com/__utm.gif&#8221;;
if (!_utcp || _utcp==””) _utcp=”/”;
function urchinTracker(page) {
if (_udl.protocol==”file:”) return;
if (_uff && (!page || page==””)) return;
var a,b,c,xx,v,z,k,x=””,s=””,f=0;
var nx=” expires=”+_uNx()+”;”;
var dc=_ubd.cookie;
_udh=_uDomain();
if (!_uVG()) return;
_uu=Math.round(Math.random()*2147483647);
_udt=new Date();
_ust=Math.round(_udt.getTime()/1000);
a=dc.indexOf(“__utma=”+_udh);
b=dc.indexOf(“__utmb=”+_udh);
c=dc.indexOf(“__utmc=”+_udh);
if (_udn && _udn!=””) { _udo=” domain=”+_udn+”;”; }
if (_utimeout && _utimeout!=””) {
x=new Date(_udt.getTime()+(_utimeout*1000));
x=” expires=”+x.toGMTString()+”;”;
}
if (_ulink) {
if (_uanchor && _udlh && _udlh!=””) s=_udlh+”&”;
s+=_udl.search;
if(s && s!=”” && s.indexOf(“__utma=”)>=0) {
if (!(_uIN(a=_uGC(s,”__utma=”,”&”)))) a=”-“;
if (!(_uIN(b=_uGC(s,”__utmb=”,”&”)))) b=”-“;
if (!(_uIN(c=_uGC(s,”__utmc=”,”&”)))) c=”-“;
v=_uGC(s,”__utmv=”,”&”);
z=_uGC(s,”__utmz=”,”&”);
k=_uGC(s,”__utmk=”,”&”);
xx=_uGC(s,”__utmx=”,”&”);
if ((k*1) != ((_uHash(a+b+c+xx+z+v)*1)+(_udh*1))) {_ubl=1;a=”-“;b=”-“;c=”-“;xx=”-“;z=”-“;v=”-“;}
if (a!=”-” && b!=”-” && c!=”-“) f=1;
else if(a!=”-“) f=2;
}
}
if(f==1) {
_ubd.cookie=”__utma=”+a+”; path=”+_utcp+”;”+nx+_udo;
_ubd.cookie=”__utmb=”+b+”; path=”+_utcp+”;”+x+_udo;
_ubd.cookie=”__utmc=”+c+”; path=”+_utcp+”;”+_udo;
} else if (f==2) {
a=_uFixA(s,”&”,_ust);
_ubd.cookie=”__utma=”+a+”; path=”+_utcp+”;”+nx+_udo;
_ubd.cookie=”__utmb=”+_udh+”; path=”+_utcp+”;”+x+_udo;
_ubd.cookie=”__utmc=”+_udh+”; path=”+_utcp+”;”+_udo;
_ufns=1;
} else if (a>=0 && b>=0 && c>=0) {
_ubd.cookie=”__utmb=”+_udh+”; path=”+_utcp+”;”+x+_udo;
} else {
if (a>=0) a=_uFixA(_ubd.cookie,”;”,_ust);
else a=_udh+”.”+_uu+”.”+_ust+”.”+_ust+”.”+_ust+”.1″;
_ubd.cookie=”__utma=”+a+”; path=”+_utcp+”;”+nx+_udo;
_ubd.cookie=”__utmb=”+_udh+”; path=”+_utcp+”;”+x+_udo;
_ubd.cookie=”__utmc=”+_udh+”; path=”+_utcp+”;”+_udo;
_ufns=1;
}
if (_ulink && xx && xx!=”” && xx!=”-“) {
xx=_uUES(xx);
if (xx.indexOf(“;”)==-1) _ubd.cookie=”__utmx=”+xx+”; path=”+_utcp+”;”+nx+_udo;
}
if (_ulink && v && v!=”” && v!=”-“) {
v=_uUES(v);
if (v.indexOf(“;”)==-1) _ubd.cookie=”__utmv=”+v+”; path=”+_utcp+”;”+nx+_udo;
}
_uInfo(page);
_ufns=0;
_ufno=0;
if (!page || page==””) _uff=1;
}
function _uInfo(page) {
var p,s=””,dm=””,pg=_udl.pathname+_udl.search;
if (page && page!=””) pg=_uES(page,1);
_ur=_ubd.referrer;
if (!_ur || _ur==””) { _ur=”-“; }
else {
dm=_ubd.domain;
if(_utcp && _utcp!=”/”) dm+=_utcp;
p=_ur.indexOf(dm);
if ((p>=0) && (p<=8)) { _ur=”0″; }
if (_ur.indexOf(“[“)==0 && _ur.lastIndexOf(“]”)==(_ur.length-1)) { _ur=”-“; }
}
s+=”&utmn=”+_uu;
if (_ufsc) s+=_uBInfo();
if (_uctm) s+=_uCInfo();
if (_utitle && _ubd.title && _ubd.title!=””) s+=”&utmdt=”+_uES(_ubd.title);
if (_udl.hostname && _udl.hostname!=””) s+=”&utmhn=”+_uES(_udl.hostname);
s+=”&utmr=”+_ur;
s+=”&utmp=”+pg;
if ((_userv==0 || _userv==2) && _uSP()) {
var i=new Image(1,1);
i.src=_ugifpath+”?”+”utmwv=”+_uwv+s;
i.onload=function() {_uVoid();}
}
if ((_userv==1 || _userv==2) && _uSP()) {
var i2=new Image(1,1);
i2.src=_ugifpath2+”?”+”utmwv=”+_uwv+s+”&utmac=”+_uacct+”&utmcc=”+_uGCS();
i2.onload=function() { _uVoid(); }
}
return;
}
function _uVoid() { return; }
function _uCInfo() {
if (!_ucto || _ucto==””) { _ucto=”15768000″; }
if (!_uVG()) return;
var c=””,t=”-“,t2=”-“,t3=”-“,o=0,cs=0,cn=0,i=0,z=”-“,s=””;
if (_uanchor && _udlh && _udlh!=””) s=_udlh+”&”;
s+=_udl.search;
var x=new Date(_udt.getTime()+(_ucto*1000));
var dc=_ubd.cookie;
x=” expires=”+x.toGMTString()+”;”;
if (_ulink && !_ubl) {
z=_uUES(_uGC(s,”__utmz=”,”&”));
if (z!=”-” && z.indexOf(“;”)==-1) { _ubd.cookie=”__utmz=”+z+”; path=”+_utcp+”;”+x+_udo; return “”; }
}
z=dc.indexOf(“__utmz=”+_udh);
if (z>-1) { z=_uGC(dc,”__utmz=”+_udh,”;”); }
else { z=”-“; }
t=_uGC(s,_ucid+”=”,”&”);
t2=_uGC(s,_ucsr+”=”,”&”);
t3=_uGC(s,”gclid=”,”&”);
if ((t!=”-” && t!=””) || (t2!=”-” && t2!=””) || (t3!=”-” && t3!=””)) {
if (t!=”-” && t!=””) c+=”utmcid=”+_uEC(t);
if (t2!=”-” && t2!=””) { if (c != “”) c+=”|”; c+=”utmcsr=”+_uEC(t2); }
if (t3!=”-” && t3!=””) { if (c != “”) c+=”|”; c+=”utmgclid=”+_uEC(t3); }
t=_uGC(s,_uccn+”=”,”&”);
if (t!=”-” && t!=””) c+=”|utmccn=”+_uEC(t);
else c+=”|utmccn=(not+set)”;
t=_uGC(s,_ucmd+”=”,”&”);
if (t!=”-” && t!=””) c+=”|utmcmd=”+_uEC(t);
else c+=”|utmcmd=(not+set)”;
t=_uGC(s,_uctr+”=”,”&”);
if (t!=”-” && t!=””) c+=”|utmctr=”+_uEC(t);
else { t=_uOrg(1); if (t!=”-” && t!=””) c+=”|utmctr=”+_uEC(t); }
t=_uGC(s,_ucct+”=”,”&”);
if (t!=”-” && t!=””) c+=”|utmcct=”+_uEC(t);
t=_uGC(s,_ucno+”=”,”&”);
if (t==”1″) o=1;
if (z!=”-” && o==1) return “”;
}
if (c==”-” || c==””) { c=_uOrg(); if (z!=”-” && _ufno==1) return “”; }
if (c==”-” || c==””) { if (_ufns==1) c=_uRef(); if (z!=”-” && _ufno==1) return “”; }
if (c==”-” || c==””) {
if (z==”-” && _ufns==1) { c=”utmccn=(direct)|utmcsr=(direct)|utmcmd=(none)”; }
if (c==”-” || c==””) return “”;
}
if (z!=”-“) {
i=z.indexOf(“.”);
if (i>-1) i=z.indexOf(“.”,i+1);
if (i>-1) i=z.indexOf(“.”,i+1);
if (i>-1) i=z.indexOf(“.”,i+1);
t=z.substring(i+1,z.length);
if (t.toLowerCase()==c.toLowerCase()) cs=1;
t=z.substring(0,i);
if ((i=t.lastIndexOf(“.”)) > -1) {
t=t.substring(i+1,t.length);
cn=(t*1);
}
}
if (cs==0 || _ufns==1) {
t=_uGC(dc,”__utma=”+_udh,”;”);
if ((i=t.lastIndexOf(“.”)) > 9) {
_uns=t.substring(i+1,t.length);
_uns=(_uns*1);
}
cn++;
if (_uns==0) _uns=1;
_ubd.cookie=”__utmz=”+_udh+”.”+_ust+”.”+_uns+”.”+cn+”.”+c+”; path=”+_utcp+”; “+x+_udo;
}
if (cs==0 || _ufns==1) return “&utmcn=1”;
else return “&utmcr=1″;
}
function _uRef() {
if (_ur==”0″ || _ur==”” || _ur==”-“) return “”;
var i=0,h,k,n;
if ((i=_ur.indexOf(“://”))<0) return “”;
h=_ur.substring(i+3,_ur.length);
if (h.indexOf(“/”) > -1) {
k=h.substring(h.indexOf(“/”),h.length);
if (k.indexOf(“?”) > -1) k=k.substring(0,k.indexOf(“?”));
h=h.substring(0,h.indexOf(“/”));
}
h=h.toLowerCase();
n=h;
if ((i=n.indexOf(“:”)) > -1) n=n.substring(0,i);
for (var ii=0;ii<_uRno.length;ii++) {
if ((i=n.indexOf(_uRno[ii].toLowerCase())) > -1 && n.length==(i+_uRno[ii].length)) { _ufno=1; break; }
}
if (h.indexOf(“www.”)==0) h=h.substring(4,h.length);
return “utmccn=(referral)|utmcsr=”+_uEC(h)+”|”+”utmcct=”+_uEC(k)+”|utmcmd=referral”;
}
function _uOrg(t) {
if (_ur==”0″ || _ur==”” || _ur==”-“) return “”;
var i=0,h,k;
if ((i=_ur.indexOf(“://”)) < 0) return “”;
h=_ur.substring(i+3,_ur.length);
if (h.indexOf(“/”) > -1) {
h=h.substring(0,h.indexOf(“/”));
}
for (var ii=0;ii<_uOsr.length;ii++) {
if (h.toLowerCase().indexOf(_uOsr[ii].toLowerCase()) > -1) {
if ((i=_ur.indexOf(“?”+_uOkw[ii]+”=”)) > -1 || (i=_ur.indexOf(“&”+_uOkw[ii]+”=”)) > -1) {
k=_ur.substring(i+_uOkw[ii].length+2,_ur.length);
if ((i=k.indexOf(“&”)) > -1) k=k.substring(0,i);
for (var yy=0;yy<_uOno.length;yy++) {
if (_uOno[yy].toLowerCase()==k.toLowerCase()) { _ufno=1; break; }
}
if (t) return _uEC(k);
else return “utmccn=(organic)|utmcsr=”+_uEC(_uOsr[ii])+”|”+”utmctr=”+_uEC(k)+”|utmcmd=organic”;
}
}
}
return “”;
}
function _uBInfo() {
var sr=”-“,sc=”-“,ul=”-“,fl=”-“,cs=”-“,je=1;
var n=navigator;
if (self.screen) {
sr=screen.width+”x”+screen.height;
sc=screen.colorDepth+”-bit”;
} else if (self.java) {
var j=java.awt.Toolkit.getDefaultToolkit();
var s=j.getScreenSize();
sr=s.width+”x”+s.height;
}
if (n.language) { ul=n.language.toLowerCase(); }
else if (n.browserLanguage) { ul=n.browserLanguage.toLowerCase(); }
je=n.javaEnabled()?1:0;
if (_uflash) fl=_uFlash();
if (_ubd.characterSet) cs=_uES(_ubd.characterSet);
else if (_ubd.charset) cs=_uES(_ubd.charset);
return “&utmcs=”+cs+”&utmsr=”+sr+”&utmsc=”+sc+”&utmul=”+ul+”&utmje=”+je+”&utmfl=”+fl;
}
function __utmSetTrans() {
var e;
if (_ubd.getElementById) e=_ubd.getElementById(“utmtrans”);
else if (_ubd.utmform && _ubd.utmform.utmtrans) e=_ubd.utmform.utmtrans;
if (!e) return;
var l=e.value.split(“UTM:”);
var i,i2,c;
if (_userv==0 || _userv==2) i=new Array();
if (_userv==1 || _userv==2) { i2=new Array(); c=_uGCS(); }

for (var ii=0;ii<l.length;ii++) {
l[ii]=_uTrim(l[ii]);
if (l[ii].charAt(0)!=’T’ && l[ii].charAt(0)!=’I’) continue;
var r=Math.round(Math.random()*2147483647);
if (!_utsp || _utsp==””) _utsp=”|”;
var f=l[ii].split(_utsp),s=””;
if (f[0].charAt(0)==’T’) {
s=”&utmt=tran”+”&utmn=”+r;
f[1]=_uTrim(f[1]); if(f[1]&&f[1]!=””) s+=”&utmtid=”+_uES(f[1]);
f[2]=_uTrim(f[2]); if(f[2]&&f[2]!=””) s+=”&utmtst=”+_uES(f[2]);
f[3]=_uTrim(f[3]); if(f[3]&&f[3]!=””) s+=”&utmtto=”+_uES(f[3]);
f[4]=_uTrim(f[4]); if(f[4]&&f[4]!=””) s+=”&utmttx=”+_uES(f[4]);
f[5]=_uTrim(f[5]); if(f[5]&&f[5]!=””) s+=”&utmtsp=”+_uES(f[5]);
f[6]=_uTrim(f[6]); if(f[6]&&f[6]!=””) s+=”&utmtci=”+_uES(f[6]);
f[7]=_uTrim(f[7]); if(f[7]&&f[7]!=””) s+=”&utmtrg=”+_uES(f[7]);
f[8]=_uTrim(f[8]); if(f[8]&&f[8]!=””) s+=”&utmtco=”+_uES(f[8]);
} else {
s=”&utmt=item”+”&utmn=”+r;
f[1]=_uTrim(f[1]); if(f[1]&&f[1]!=””) s+=”&utmtid=”+_uES(f[1]);
f[2]=_uTrim(f[2]); if(f[2]&&f[2]!=””) s+=”&utmipc=”+_uES(f[2]);
f[3]=_uTrim(f[3]); if(f[3]&&f[3]!=””) s+=”&utmipn=”+_uES(f[3]);
f[4]=_uTrim(f[4]); if(f[4]&&f[4]!=””) s+=”&utmiva=”+_uES(f[4]);
f[5]=_uTrim(f[5]); if(f[5]&&f[5]!=””) s+=”&utmipr=”+_uES(f[5]);
f[6]=_uTrim(f[6]); if(f[6]&&f[6]!=””) s+=”&utmiqt=”+_uES(f[6]);
}
if ((_userv==0 || _userv==2) && _uSP()) {
i[ii]=new Image(1,1);
i[ii].src=_ugifpath+”?”+”utmwv=”+_uwv+s;
i[ii].onload=function() { _uVoid(); }
}
if ((_userv==1 || _userv==2) && _uSP()) {
i2[ii]=new Image(1,1);
i2[ii].src=_ugifpath2+”?”+”utmwv=”+_uwv+s+”&utmac=”+_uacct+”&utmcc=”+c;
i2[ii].onload=function() { _uVoid(); }
}
}
return;
}
function _uFlash() {
var f=”-“,n=navigator;
if (n.plugins && n.plugins.length) {
for (var ii=0;ii<n.plugins.length;ii++) {
if (n.plugins[ii].name.indexOf(‘Shockwave Flash’)!=-1) {
f=n.plugins[ii].description.split(‘Shockwave Flash ‘)[1];
break;
}
}
} else if (window.ActiveXObject) {
for (var ii=10;ii>=2;ii–) {
try {
var fl=eval(“new ActiveXObject(‘ShockwaveFlash.ShockwaveFlash.”+ii+”‘);”);
if (fl) { f=ii + ‘.0′; break; }
}
catch(e) {}
}
}
return f;
}
function __utmLinker(l,h) {
if (!_ulink) return;
var p,k,a=”-“,b=”-“,c=”-“,x=”-“,z=”-“,v=”-“;
var dc=_ubd.cookie;
if (!l || l==””) return;
var iq = l.indexOf(“?”);
var ih = l.indexOf(“#”);
if (dc) {
a=_uES(_uGC(dc,”__utma=”+_udh,”;”));
b=_uES(_uGC(dc,”__utmb=”+_udh,”;”));
c=_uES(_uGC(dc,”__utmc=”+_udh,”;”));
x=_uES(_uGC(dc,”__utmx=”+_udh,”;”));
z=_uES(_uGC(dc,”__utmz=”+_udh,”;”));
v=_uES(_uGC(dc,”__utmv=”+_udh,”;”));
k=(_uHash(a+b+c+x+z+v)*1)+(_udh*1);
p=”__utma=”+a+”&__utmb=”+b+”&__utmc=”+c+”&__utmx=”+x+”&__utmz=”+z+”&__utmv=”+v+”&__utmk=”+k;
}
if (p) {
if (h && ih>-1) return;
if (h) { _udl.href=l+”#”+p; }
else {
if (iq==-1 && ih==-1) _udl.href=l+”?”+p;
else if (ih==-1) _udl.href=l+”&”+p;
else if (iq==-1) _udl.href=l.substring(0,ih-1)+”?”+p+l.substring(ih);
else _udl.href=l.substring(0,ih-1)+”&”+p+l.substring(ih);
}
} else { _udl.href=l; }
}
function __utmLinkPost(f,h) {
if (!_ulink) return;
var p,k,a=”-“,b=”-“,c=”-“,x=”-“,z=”-“,v=”-“;
var dc=_ubd.cookie;
if (!f || !f.action) return;
var iq = f.action.indexOf(“?”);
var ih = f.action.indexOf(“#”);
if (dc) {
a=_uES(_uGC(dc,”__utma=”+_udh,”;”));
b=_uES(_uGC(dc,”__utmb=”+_udh,”;”));
c=_uES(_uGC(dc,”__utmc=”+_udh,”;”));
x=_uES(_uGC(dc,”__utmx=”+_udh,”;”));
z=_uES(_uGC(dc,”__utmz=”+_udh,”;”));
v=_uES(_uGC(dc,”__utmv=”+_udh,”;”));
k=(_uHash(a+b+c+x+z+v)*1)+(_udh*1);
p=”__utma=”+a+”&__utmb=”+b+”&__utmc=”+c+”&__utmx=”+x+”&__utmz=”+z+”&__utmv=”+v+”&__utmk=”+k;
}
if (p) {
if (h && ih>-1) return;
if (h) { f.action+=”#”+p; }
else {
if (iq==-1 && ih==-1) f.action+=”?”+p;
else if (ih==-1) f.action+=”&”+p;
else if (iq==-1) f.action=f.action.substring(0,ih-1)+”?”+p+f.action.substring(ih);
else f.action=f.action.substring(0,ih-1)+”&”+p+f.action.substring(ih);
}
}
return;
}
function __utmSetVar(v) {
if (!v || v==””) return;
if (!_udo || _udo == “”) {
_udh=_uDomain();
if (_udn && _udn!=””) { _udo=” domain=”+_udn+”;”; }
}
if (!_uVG()) return;
var r=Math.round(Math.random() * 2147483647);
_ubd.cookie=”__utmv=”+_udh+”.”+_uES(v)+”; path=”+_utcp+”; expires=”+_uNx()+”;”+_udo;
var s=”&utmt=var&utmn=”+r;
if ((_userv==0 || _userv==2) && _uSP()) {
var i=new Image(1,1);
i.src=_ugifpath+”?”+”utmwv=”+_uwv+s;
i.onload=function() { _uVoid(); }
}
if ((_userv==1 || _userv==2) && _uSP()) {
var i2=new Image(1,1);
i2.src=_ugifpath2+”?”+”utmwv=”+_uwv+s+”&utmac=”+_uacct+”&utmcc=”+_uGCS();
i2.onload=function() { _uVoid(); }
}
}
function _uGCS() {
var t,c=””,dc=_ubd.cookie;
if ((t=_uGC(dc,”__utma=”+_udh,”;”))!=”-“) c+=_uES(“__utma=”+t+”;+”);
if ((t=_uGC(dc,”__utmb=”+_udh,”;”))!=”-“) c+=_uES(“__utmb=”+t+”;+”);
if ((t=_uGC(dc,”__utmc=”+_udh,”;”))!=”-“) c+=_uES(“__utmc=”+t+”;+”);
if ((t=_uGC(dc,”__utmx=”+_udh,”;”))!=”-“) c+=_uES(“__utmx=”+t+”;+”);
if ((t=_uGC(dc,”__utmz=”+_udh,”;”))!=”-“) c+=_uES(“__utmz=”+t+”;+”);
if ((t=_uGC(dc,”__utmv=”+_udh,”;”))!=”-“) c+=_uES(“__utmv=”+t+”;”);
if (c.charAt(c.length-1)==”+”) c=c.substring(0,c.length-1);
return c;
}
function _uGC(l,n,s) {
if (!l || l==”” || !n || n==”” || !s || s==””) return “-“;
var i,i2,i3,c=”-“;
i=l.indexOf(n);
i3=n.indexOf(“=”)+1;
if (i > -1) {
i2=l.indexOf(s,i); if (i2 < 0) { i2=l.length; }
c=l.substring((i+i3),i2);
}
return c;
}
function _uDomain() {
if (!_udn || _udn==”” || _udn==”none”) { _udn=””; return 1; }
if (_udn==”auto”) {
var d=_ubd.domain;
if (d.substring(0,4)==”www.”) {
d=d.substring(4,d.length);
}
_udn=d;
}
_udn = _udn.toLowerCase();
if (_uhash==”off”) return 1;
return _uHash(_udn);
}
function _uHash(d) {
if (!d || d==””) return 1;
var h=0,g=0;
for (var i=d.length-1;i>=0;i–) {
var c=parseInt(d.charCodeAt(i));
h=((h << 6) & 0xfffffff) + c + (c << 14);
if ((g=h & 0xfe00000)!=0) h=(h ^ (g >> 21));
}
return h;
}
function _uFixA(c,s,t) {
if (!c || c==”” || !s || s==”” || !t || t==””) return “-“;
var a=_uGC(c,”__utma=”+_udh,s);
var lt=0,i=0;
if ((i=a.lastIndexOf(“.”)) > 9) {
_uns=a.substring(i+1,a.length);
_uns=(_uns*1)+1;
a=a.substring(0,i);
if ((i=a.lastIndexOf(“.”)) > 7) {
lt=a.substring(i+1,a.length);
a=a.substring(0,i);
}
if ((i=a.lastIndexOf(“.”)) > 5) {
a=a.substring(0,i);
}
a+=”.”+lt+”.”+t+”.”+_uns;
}
return a;
}
function _uTrim(s) {
if (!s || s==””) return “”;
while ((s.charAt(0)==’ ‘) || (s.charAt(0)==’\n’) || (s.charAt(0,1)==’\r’)) s=s.substring(1,s.length);
while ((s.charAt(s.length-1)==’ ‘) || (s.charAt(s.length-1)==’\n’) || (s.charAt(s.length-1)==’\r’)) s=s.substring(0,s.length-1);
return s;
}
function _uEC(s) {
var n=””;
if (!s || s==””) return “”;
for (var i=0;i<s.length;i++) {if (s.charAt(i)==” “) n+=”+”; else n+=s.charAt(i);}
return n;
}
function __utmVisitorCode(f) {
var r=0,t=0,i=0,i2=0,m=31;
var a=_uGC(_ubd.cookie,”__utma=”+_udh,”;”);
if ((i=a.indexOf(“.”,0))<0) return;
if ((i2=a.indexOf(“.”,i+1))>0) r=a.substring(i+1,i2); else return “”;
if ((i=a.indexOf(“.”,i2+1))>0) t=a.substring(i2+1,i); else return “”;
if (f) {
return r;
} else {
var c=new Array(‘A’,’B’,’C’,’D’,’E’,’F’,’G’,’H’,’J’,’K’,’L’,’M’,’N’,’P’,’R’,’S’,’T’,’U’,’V’,’W’,’X’,’Y’,’Z’,’1′,’2′,’3′,’4′,’5′,’6′,’7′,’8′,’9′);
return c[r>>28&m]+c[r>>23&m]+c[r>>18&m]+c[r>>13&m]+”-“+c[r>>8&m]+c[r>>3&m]+c[((r&7)<<2)+(t>>30&3)]+c[t>>25&m]+c[t>>20&m]+”-“+c[t>>15&m]+c[t>>10&m]+c[t>>5&m]+c[t&m];
}
}
function _uIN(n) {
if (!n) return false;
for (var i=0;i<n.length;i++) {
var c=n.charAt(i);
if ((c<“0″ || c>”9″) && (c!=”.”)) return false;
}
return true;
}
function _uES(s,u) {
if (typeof(encodeURIComponent) == ‘function’) {
if (u) return encodeURI(s);
else return encodeURIComponent(s);
} else {
return escape(s);
}
}
function _uUES(s) {
if (typeof(decodeURIComponent) == ‘function’) {
return decodeURIComponent(s);
} else {
return unescape(s);
}
}
function _uVG() {
if((_udn.indexOf(“www.google.”) == 0 || _udn.indexOf(“.google.”) == 0 || _udn.indexOf(“google.”) == 0) && _utcp==’/’ && _udn.indexOf(“google.org”)==-1) {
return false;
}
return true;
}
function _uSP() {
var s=100;
if (_usample) s=_usample;
if(s>=100 || s<=0) return true;
return ((__utmVisitorCode(1)%10000)<(s*100));
}
function urchinPathCopy(p){
var d=document,nx,tx,sx,i,c,cs,t,h,o;
cs=new Array(“a”,”b”,”c”,”v”,”x”,”z”);
h=_uDomain(); if (_udn && _udn!=””) o=” domain=”+_udn+”;”;
nx=_uNx()+”;”;
tx=new Date(); tx.setTime(tx.getTime()+(_utimeout*1000));
tx=tx.toGMTString()+”;”;
sx=new Date(); sx.setTime(sx.getTime()+(_ucto*1000));
sx=sx.toGMTString()+”;”;
for (i=0;i<6;i++){
t=” expires=”;
if (i==1) t+=tx; else if (i==2) t=””; else if (i==5) t+=sx; else t+=nx;
c=_uGC(d.cookie,”__utm”+cs[i]+”=”+h,”;”);
if (c!=”-“) d.cookie=”__utm”+cs[i]+”=”+c+”; path=”+p+”;”+t+o;
}
}
function _uCO() {
if (!_utk || _utk==”” || _utk.length<10) return;
var d=’www.google.com’;
if (_utk.charAt(0)==’!’) d=’analytics.corp.google.com’;
_ubd.cookie=”GASO=”+_utk+”; path=”+_utcp+”;”+_udo;
var sc=document.createElement(‘script’);
sc.type=’text/javascript’;
sc.id=”_gasojs”;
sc.src=’https://’+d+’/analytics/reporting/overlay_js?gaso=’+_utk+’&’+Math.random();
document.getElementsByTagName(‘head’)[0].appendChild(sc);
}
function _uGT() {
var h=location.hash, a;
if (h && h!=”” && h.indexOf(“#gaso=”)==0) {
a=_uGC(h,”gaso=”,”&”);
} else {
a=_uGC(_ubd.cookie,”GASO=”,”;”);
}
return a;
}
var _utk=_uGT();
if (_utk && _utk!=”” && _utk.length>10) {
if (window.addEventListener) {
window.addEventListener(‘load’, _uCO, false);
} else if (window.attachEvent) {
window.attachEvent(‘onload’, _uCO);
}
}

function _uNx() {
return (new Date((new Date()).getTime()+63072000000)).toGMTString();
}

_uacct = “UA-2012489-1”;
urchinTracker();
// ———————————– Google End
<!–780498957ID-Web21004394471902–>

var SessinoMon_scriptElem = document.createElement(“img”);
SessinoMon_scriptElem.setAttribute(“src”, “http://sessionsmon.88db.com/sessionmonitor/ID_JOBSDB/&#8221;);
SessinoMon_scriptElem.setAttribute(“type”,”jpg/image”);
if (document.all) document.all.loadingmsg.style.visibility=’hidden’;if (document.layers) document.loadingmsg.visibility=’hidden’if (document.getElementById) document.getElementById(‘loadingmsg’).style.visibility=’hidden’

Permalink Tinggalkan sebuah Komentar

Next page »